RS Polri Buka Posko Antemortem Korban Lion Air JT-610

CNN Indonesia
Senin, 29 Okt 2018 14:28 WIB
Kepala RS Polri Kramat Jati menyatakan setidaknya 130 personel telah disiapkan untuk membantu proses identifikasi korban pesawat jatuh Lion Air JT-610.
Awak kapal Pertamina mengamati serpihan pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). (ANTARA FOTO/HO-Pertamina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Proses pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air JT-610 yang diduga jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat masih dilakukan.

Untuk mendukung proses pengenalan jenazah yang berhasil dievakuasi nantinya, posko antemortem pun dibuka. Letak posko pengenalan data sebelum kematian itu dibuka di RS Bhayangkara Said Sukanto (RS Polri) di Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala RS Polri Komisaris Besar Musyafak mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Lion Air untuk menginformasikan keluarga korban agar datang ke rumah sakit tersebut. Dia mengatakan posko akan berlokasi di Instalasi DVI (Disaster Victim Identification).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah siap personel, sarana dan prasarana, kami tunggu korban dibawa ke sini. Kami sudah siapkan posko antemortem maupun post mortem," kata Musyafak saat dikonfirmasi wartawan, Senin (29/10).


Dia menerangkan sekitar 130 personel dikerahkan untuk melakukan proses identifikasi korban pesawat jatuh Lion Air JT-610. Para personel tersebut, katanya, adalah gabungan dari berbagai satuan kerja kesehatan di Polri.

"Dari sini (RS Bhayangkara Said Sukanto) 85 personel, belum personel kesehatan Pusat Kedokteran dan Kesehatan dan Polda Metro Jaya, kurang lebih 130 lebih," katanya.

Terpisah, Direktur Eksekutif DVI Polri Kombes Lisda Cancer menerangkan agar keluarga korban yang akan mendatangi posko ante mortem di RS Bhayangkara Said Sukanto membawa sejumlah dokumen yang diperlukan. Beberapa dokumen yang diperlukan untuk kepentingan identifikasi antara lain data sidik jari seperti di ijazah, data gigi berupa nomor telepon dokter gigi yang merawat, data medis berupa nomor telepon yang merawat, dan berbagai informasi seperti tentang pakaian yang dikenakan saat berangkat.

"Bawa data-data atau dokumen yang diperlukan untuk kepentingan identifikasi," ujar dia lewat keterangan tertulis.

Dia menambahkan, untuk keperluan data DNA, diharapkan keluarga datang adalah orang yang memiliki hubungan darah dengan korban.

Sementara itu, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto menyatakan jenazah-jenazah yang nanti ditemukan dalam proses pencarian Lion Air JT-610 jatuh di Tanjung Karawang itu akan dibawa ke RS Polri.

Sebelum LIon Air JT-610 hilang kontak dan kemudian jatuh, Kabag Kerja Sama Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Sindu Rahayu mengatakan pilot sempat meminta kembali ke landasan setelah lepas landas pukul 06.10 WIB. Namun, belum sempat kembali pesawat itu telah hilang dari radar dan hilang kontak.

(mts/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER