Identifikasi Korban JT-610, RS Polri Siapkan 66 Ahli Forensik

CNN Indonesia
Senin, 29 Okt 2018 15:40 WIB
Korban pesawat jatuh Lion Air JT-610 nantinya akan dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi. Basarnas belum memastikan jumlah korban.
Pesawat Lion Air. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 yang ditemukan petugas, nantinya akan dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur telah menyiapkan 66 ahli forensik untuk mengotopsi jenazah.

"Semua (ahli) sudah merapat, ada 66 tenaga forensik yang disiagakan," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Kombes Pol Edi Purnomo seperti dikutip dari Antara, Senin (29/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edi mengatakan nantinya jenazah korban yang ditemukan akan dibawa ke RS Bhayangkara Polri Sukanto Kramat Jati. Namun, sebelum dibawa ke RS Polri, jenazah atau potongan tubuh korban akan dibawa dari lokasi ke Posko di Tanjung Priok.

Hingga saat ini, belum ditemukan jenazah atau potongan tubuh yang dibawa ke RS Polri untuk diperiksa lebih lanjut.

Pesawat Lion Air JT610 berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 06.10 WIB, dan dijadwalkan tiba di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, pada pukul 07.10 WIB.

Namun, sekitar pukul 06.30 WIB, pesawat hilang kontak. Berdasarkan manifes penumpang, pesawat tersebut mengangkut total 181 penumpang, dan terdiri atas tujuh kru.

Sementara, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan pihaknya telah membangun Posko Simpatik (Poskotik) untuk menerima jenazah yang diangkut kapal Basarnas dari lokasi kejadian di Tanjung Kerawang, Jawa Barat. Poskotik, kata dia, didirikan di wilayah PT Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta.

"(Korban dibawa) di Posko kami di JICT II Tanjung Priok. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Jakarta Timur," ujar Nugroho di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin (30/10).
Nugroho menuturkan saat ini pihaknya belum berhasil mengevakuasi korban kecelakaan tersebut. Namun, pihaknya sudah menemukan titik koordinat pesawat dan sejumlah barang milik penumpang, seperti Kartu Tanda Penduduk hingga Surat Izin Mengemudi (SIM).

Lebih lanjut, Nugroho menyampaikan Basarnas telah menetapkan masa evakuasi selama tujuh hari. Ia mengaku masa evakuasi bisa bertambah tergantung dari situasi di lapangan.

"Sesuai SOP yang berlaku di Basarnas (masa evakuasi) ya 7 hari itu, tahap pertama," ujarnya.

Di sisi lain, Nugroho mengklaim pihaknya telah menerjunkan 150 personel untuk melakukan evakuasi. Sebanyak 150 personel gabungan TNI/Porli dan nelayan juga membantu proses tersebut.

"Totalnya sampai saat ini 300-an orang, tapi nanti akan ditambah lagi untuk mempercepat evakuasi," ujarnya

Pesawat Lion Air JT-610 terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten sekitar pukul 06.10 WIB menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang.

Berdasarkan informasi air traffic control (ATC), pada pukul 06.50 WIB, Basarnas menerima informasi bahwa pesawat type B737-Max itu hilang kontak.

Basarnas mengerahkan beberapa helikopter untuk mencari korban jiwa di kedalaman laut 30-35 meter tersebut. Tim penyelam kemudian dikerahkan untuk mencari 181 penumpang dan tujuh kru.
(ugo/jps)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER