Soal Bakar Bendera, Wiranto Minta Tak Bergerak Masing-masing

CNN Indonesia
Kamis, 01 Nov 2018 04:50 WIB
Menkopolhukam Wiranto minta semua pihak tak buat gaduh dalam isu pembakaran bendera ber kalimat tauhid dan menyelesaikannya dalam semangat ukhuwah islamiyah.
Menkpolhukam Wiranto, di Jakarta, Senin (1/10). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Bandung, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta semua pihak tetap menahan diri dalam masalah pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid dan dan menyelesaikannya dalam semangat persaudaraan.

"Mari kita selesaikan dengan cara-cara ukhuwah Islamiyah, semangat ber-tabayyun dalam mencari kebenaran. Jangan kemudian masing-masing menafsirkan dan bergerak," ucapnya, sat ditemui di kampus Institut Teknologi bandung (ITB), Bandung, Rabu (31/10).

Wiranto pun meminta semua pihak untuk tak gaduh dengan kasus ini. Menurutnya, kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid itu sedang ditangani pihak kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sudah ditangani oleh penegak hukum, kita ikuti beberapa pernyataan ulama dengan Pak Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kita dengarkan, intinya jangan sampai membuat gaduh lah, negeri ini sedang prihatin," kata Wiranto.

Sebelumnya, Polda Jawa Barat menetapkan dua orang yang diduga membakar bendera diduga simbol Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai tersangka.

Dua orang tersebut berinisial M dan F. Keduanya dijerat dengan Pasal 174 KUHP terkait perbuatan yang mengganggu rapat umum dan menimbulkan kegaduhan.

Secara keseluruhan, polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait kasus pembakaran bendera diduga simbol HTI di apel peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar di Limbangan, Garut, Jawa Barat pada Senin (22/10) silam. Yakni, satu orang yang membawa bendera, dan dua orang yang membakar bendera.

Sebelumnya, sejumlah kelompok yang tak terima dengan insiden pembakaran bendera itu sudah melakukan aksi bela tauhid di depan Kemenkopolhukam dan berencana akan kembali menggelar aksi sejenis dengan massa yang diklaim lebih besar pada Jumat (2/10).



(hyg/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER