Jakarta, CNN Indonesia -- Satu dari dua bagian
black box atau kotak hitam pesawat
Lion Air JT610, yakni
Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan. Saat ini FDR sudah berada di tangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kepentingan investigasi penyebab kecelakaan pesawat
Lion Air jenis Boeing 737-300 MAX 8 itu.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya butuh waktu sampai dua pekan untuk mengunduh data dari perangkat berwarna jingga tersebut.
"Kita butuh waktu untuk
download satu sampai dua minggu," kata Soerjanto di Pelabuhan JICT Jakarta, Kamis (1/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soerjanto mengungkapkan pengunduhan data bakal dilakukan per malam ini di laboratorium KNKT. Sejauh ini kondisi FDR dalam keadaan utuh dan relatif masih bagus.
FDR dan
Cokpit Voice Recorder (CVR) merupakan satu kesatuan. Soerjanto menduga terpisahnya dua bagian
black box tersebut lantaran benturan yang sangat keras. Mengingat di sekitaran tempat penemuan FDR tersebut ditemukan juga serpihan pesawat.
"(Bekas benturan) tapi bukan bekas ledakan. Mudah-mudahan bisa dibaca. Ini bisa dibaca secara terpisah dari CVR, tidak harus ada keduanya," jelas dia.
Sementara itu sisa-sisa puing yang masih ditebar di dermaga, kata Soerjono, akan dibawa ke gudang khusus KNKT. Puing-puing itu akan dibawa untuk identifikasi dan analisis lebih lanjut.
"Pemeriksaannya akan terpisah dari pemeriksaan
black box. Nanti akan kita masukkan ke gudang," tutup dia.
Sebelumnya, tim penyelam gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, serta Polri telah menemukan satu dari dua bagian
black box diduga berisi rekaman FDR.
Kotak hitam FDR itu ditemukan di perairan Karawang oleh tim penyelam Taifib Marinir dari Kapal Baruna Jaya I.
Setelah penemuan FDR ini, tim penyelam kembali melakukan penyisiran bawah laut untuk mencari bagian lain dari
black box, yakni CVR yang diprediksi tak jauh dari lokasi penemuan FDR.
Untuk diketahui
black box adalah perangkat yang biasanya melekat di alat transportasi, termasuk pesawat terbang. Di pesawat, perangkat berwarna jingga itu merekam data penerbangan (FDR) serta percakapan pilot dan co-pilot di ruang kokpit (CVR) selama penerbangan.
Untuk FDR mampu merekam hingga 25 jam, sementara CVR bisa merekam sampai dua jam.
Umumnya
black box ditempatkan di bagian ekor pesawat karena relatif lebih aman dari ledakan dan guncangan ketika pesawat mengalami kecelakaan.
Saat terjadi kecelakaan,
black box akan mengirimkan sinyal 'ping' setiap detik selama 30 hari sebelum baterainya habis.
Black box didesain tahan dari guncangan, ledakan, maupun suhu panas hingga 1.000 derajat celcius.
(ctr/osc)