Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo menginstruksikan Ketua
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono bekerja cepat mencari tahu penyebab jatuhnya Pesawat
Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610.
"KNKT kerja cepat cari tahu penyebab sehingga bisa tentukan langkah berikutnya," kata Jokowi di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11).
Hal itu disampaikan usai rapat terbatas sekitar 30 menit bersama Kepala Basarnas Muhammad Syaugi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) Soerjanto Tjahjono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari sebelumnya, dua personel TNI menemukan kotak hitam yang berisi Flight Data Recorder (FDR) penerbangan bertujuan Pangkalpinang itu. KNKT disebut butuh dua minggu guna mengunduh data kotak hitam.
Instruksi ini diberikan Jokowi di hari kelima pascajatuhnya pesawat yang diisi 189 orang yang terdiri atas 181 penumpang, dua pilot dan kopilot, serta enam awak kabin. Di periode awal pencarian, Jokowi menginstruksikan fokus mencari korban serta kotak hitam.
"Yang jelas keselamatan penumpang harus jadi prioritas dan kami harap tidak ada lagi kecelakaan seperti ini di masa mendatang," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Senin (29/10) pagi, pesawat Lion Air rute Jakarta- Pangkal Pinang hilang kontak setelah 12 menit lepas landas. Pilot Kapten Bhavye Suneja sempat meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta (return to base) kepada petugas AirNav.
Namun, pesawat tak pernah kembali ke Bandara Soekarno-Hatta. Beberapa lama setelah hilang kontak, pesawat diketahui telah jatuh di perairan Tanjung Karawang.
(chri/arh)