Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa janji
Prabowo Subianto akan menyetop impor komoditas pokok, realistis. Prabowo menjanjikan itu jika terpilih sebagai presiden dalam
Pilpres 2019.
Dahnil mengklaim janji yang disampaikan Prabowo masih masuk akal, tidak seperti janji Joko Widodo yang akan menyetop impor saat Pilpres 2014 lalu. Janji Jokowi kala itu dinilai Dahnil tak masuk akal dan bahkan tak ditepati.
Jokowi diketahui pada pilpres empat tahun lalu memang menjanjikan penghentian kebijakan impor pangan jika terpilih sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak berjanji seperti janji yang tidak masuk akal dan tidak ditepati seperti yang dilakukan Pak Jokowi empat tahun lalu terkait setop Impor," kata Dahnil kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/11).
Dahnil menyatakan Prabowo-Sandi telah menyiapkan peta jalan untuk menyetop impor sejumlah komoditas pokok. Apalagi, kata dia, Prabowo memiliki keberanian untuk menghentikan renten atau bunga uang dalam setiap kebijakan impor yang diambil pemerintah.
Dahnil melanjutkan Prabowo juga akan memperbaiki kekacauan data persedian pangan dalam negeri. Menurutnya, data tersebut mengalami kekacauan, sehingga antara kementerian memiliki data yang berbeda.
"Kenapa (berbeda)? Karena Pak Jokowi tidak memimpin. Maka, laku seperti itu harus dihentikan dan akan dihentikan oleh Pak Prabowo dan Bang Sandi," ujarnya.
"Karena sejak dulu itu komitmen beliau, kedaulatan pangan dan menghentikan laku perburuan rente," kata Dahnil menambahkan.
Sebelumnya, Prabowo berjanji tidak akan impor apapun jika terpilih menjadi presiden pada pilpres 2019. Prabowo menyatakan tak akan melakukan impor baik di bidang pangan hingga energi.
Dia berjanji membawa masyarakat Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dengan menjalankan swasembada pangan maupun energi.
"Kita tidak akan impor apa-apa saudara-saudara sekalian! Kita harus dan kita mampu swasembada pangan! Mampu! Kita juga harus dan mampu swasembada energi, swasembada bahan bakar," kata Prabowo.
Dahnil menjelaskan janji setop impor tersebut terkait komoditas. Dahnil menyatakan komoditas yang dimaksud seperti beras, jagung, singkong, tebu, dan garam seharusnya bisa dimaksimalkan produksinya di dalam negeri, tanpa harus mengimpor.
"Jadi yang dimaksud Pak Prabowo tidak impor sama sekali itu terkait dengan komoditi dan produk primer yang seharusnya bisa kita maksimalkan di dalam negeri," kata Dahnil.
 Prabowo Subianto. (CNN Indonesia/Tiara Sutari). |
Di sisi lain, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf meminta Prabowo tak sekedar umbar janji dalam Pilpres 2019 ini. Juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily mengatakan Prabowo tak perlu mengumbar janji setop impor jika realitas publik tidak mendukung.
Menurut dia, impor bukan hal yang salah asalkan tidak menyengsarakan rakyat.
"Clear, saya kira, jangan alergi terhadap impor," kata Ace saat dihubungi
CNNIndonesia.com,Senin (5/11).
Jika berbicara semangat kedaulatan pangan, kata Ace, pemerintah saat ini sudah sangat serius. Pemerintah dinilai sudah sangat berperan menjaga ketopangan pangan kita agar dapat betul-betul memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Perlu disadari bahwa ada alasan tertentu yang memaksa kita harus melakukan impor pangan," kata Ace.
(fra/osc)