Erick Thohir Sebut Minta Maaf Berulang Harus Jadi 'Concern'

CNN Indonesia
Jumat, 09 Nov 2018 08:07 WIB
Perintaan maaf dari capres Prabowo Subianto soal 'tampang Boyolali' dianggap wajar, namun patut menjadi 'concern' saat permintaan maaf itu terjadi berulang.
Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, di Jakarta, beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir menilai ucapan maaf dari Prabowo Subianto soal 'tampang Boyolali' sebagai hal yang wajar. Namun, ia memperingatkan bahwa permintaan maaf seorang pemimpin patut jadi perhatian ketika itu terjadi berkali-kali.

"Saya rasa wajar saja beliau meminta maaf. Kita ini bangsa besar, bisa saja tidak disengaja. Yang paling penting justru kalau sengaja berkali-kali meminta maaf itu yang bahaya," kata dia, di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Kamis (8/11).

Menurut Erick, pemimpin yang terlalu sering meminta maaf menandakan ada yang sesuatu yang "patut menjadi concern". Namun, mantan presiden klub sepak bola Inter Milan ini tak menjelaskan lebih jauh 'concern' apa yang ia maksud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perihal tulus atau tidaknya pernyataan maaf yang dilontarkan oleh Prabowo, Erick menolak berkomentar.

"Kalau minta maaf itu hal yang lumrah dan wajar, tetapi kalau berbuat kesalahan minta maaf terus, saya enggak ngerti, itu saya tidak comment. Masyarakat, Allah, kan bisa lihat tulus apa tidak," ujar dia.

Sebelumnya, Prabowo menyampaikan maaf ihwal lelucon 'tampang Boyolali' yang sempat ramai direspons publik. Calon presiden nomor urut 02 itu mengaku tidak bermaksud menyinggung warga Boyolali atas ucapannya.

"Maksud saya tidak negatif, kalau ada yang tersinggung, saya minta maaf," katanya seperti dikutip dari video yang diunggah juru bicara Badan Pemenganan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (6/11).

Diketahui, permintaan maaf Prabowo lainnya belum lama terjadi dalam kasus kebohongan Ratna Sarumpaet pada awal Oktober kemarin. Saat itu, ia mengaku punya andil dalam menyebarluaskan kabar bohong tentang kabar penganiayaan terhadap Ratna.

(bin/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER