Jakarta, CNN Indonesia -- Drama kolosal 'Surabaya Membara' merupakan pertunjukan drama yang digelar rutin sejak 2011 di Kota Surabaya. Ini adalah salah satu cara untuk memperingati perjuangan rakyat melawan Belanda dan sekutu yang ingin menjajah Indonesia.
Seperti dilansir
Antara, guna memperingati Hari Pahlawan pada setiap 10 November, drama kolosal tersebut ditampilkan setiap 9 November di
kawasan Tugu Pahlawan.
Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur Taufik 'Monyong' Hidayat merupakan penulis untuk drama tersebut pada tahun ini. Taufik juga adalah ketua panitia penyelenggara pertunjukan drama kolosal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Pemprov Jawa Timur memberikan dana bantuan untuk penyelenggaraannya. Namun, tahun ini Pemprov Jawa Timur tidak memberikan bantuan.
Seperti dilansir pelbagai media, penulis drama dalam hal ini memberikan visualisasi pertempuran yang pernah terjadi di kota tersebut. Pertunjukan dimulai setiap pukul 18.00 WIB dan berlangsung selama 90 menit.
Drama tersebut selalu mengangkat kisah-kisah perjuangan orang yang terlibat dalam pertempuran melawan penjajah.
Pada 2015, kisah yang ditampilkan adalah perjuangan Tentara Rakyat Indonesia Pelajar (TRIP) yang membantu perjuangan rakyat Surabaya.
Dua tahun berikutnya, diangkat lakon Cak Roeslan Abdulgani, sementara tahun ini mengenai 'Gubernur Suryo'.
Dalam beberapa tahun terakhir, viaduk rel kereta api di Jalan Pahlawan Surabaya menjadi tempat menonton warga Surabaya.
Terkait dengan tabrakan kereta api dengan penonton drama itu kemarin, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya tak pernah memberikan izin terkait dengan pementasan tersebut. Diketahui, sejumlah warga tertabrak kereta api saat menonton drama tersebut pada Jumat malam.
Polisi menyatakan sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
(asa/ani/asa)