Demokrat 'Tutup Buku' dalam Kasus Hoaks Asia Sentinel

CNN Indonesia
Senin, 12 Nov 2018 09:02 WIB
Demokrat menyatakan sudah menyelesaikan persoalan dengan Asia Sentinel, media berbasis di Hongkong yang sempat menuding SBY terlibat kasus pencucian uang.
Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan Demokrat sudah menyelesaikan persoalan dengan Asia Sentinel terkait laporan media itu dalam kasus penjualan Bank Century. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat menyatakan persoalan dengan Asia Sentinel terkait pemberitaan soal kasus Bank Century yang dikaitkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono sudah selesai. 

"Ya, mereka [Asia Sentinel] kemudian menyampaikan permintaan maaf, dan juga menarik berita yang mereka muat itu," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan saat acara pembekalan caleg DPR RI dari Demokrat di Hotel The Sultan, Jakarta, Minggu (11/11) malam. 

Demokrat memang sempat berseteru dengan Asia Sentinel setelah media berbasis di Hong Kong itu menerbitkan hasil laporan John Berthelsen berjudul Indonesia's SBY Government: 'Vast Criminal Conspiracy, 11 September lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berthelsen dalam laporannya menulis Bank Century sebagai Bank SBY. Dia mengatakan bahwa Bank Century diduga telah menjadi gudang penyimpanan uang ratusan juta dolar Amerika Serikat yang dikontrol oleh SBY dan Partai Demokrat.

Dalam laporannya Berthelsen juga menulis soal dugaan keterlibatan SBY selaku Ketua Demokrat dalam skandal pencurian uang hasil pajak sebesar 12 miliar dolar AS.

Laporan Berthelsen dibuat berdasarkan hasil investigasi setebal 488 halaman yang menjadi dasar gugatan perusahaan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius. 

Demokrat yang tak terima dengan pemberitaan itu lantas mengancam mengajukan gugatan hukum dan menggelar investigasi independen.

Investigasi dilakukan di tiga negara yaitu Hong Kong, Amerika Serikat, dan Mauritius selama kurang lebih 60 hari.

Dijelaskan Hinca dalam temuan investigasi terdapat beberapa hal yang tidak sinkron dan meyakinkan dalam laporan yang dipublikasi Asia Sentinel.

Salah satunya soal gugatan sengketa perdata yang menjadi basis laporan Asia Sentinel. Kata Hinca, gugatan itu sama sekali tidak menyebutkan nama SBY dan Partai Demokrat seperti yang dituduhkan.

"Pemberitaan Asia Sentinel yang merujuk gugatan sengketa perdata murni ini dengan menyebut Presiden SBY dan Partai Demokrat terlibat kejahatan korupsi adalah fitnah," kata Hinca.

Laporan di Asia Sentinel itu sempat dipublikasi oleh sejumlah media di Indonesia. Demokrat pun sempat memperkarakan pemberitaan tersebut. Namun Hinca menegaskan Demokrat telah memaafkan media-media nasional yang turut mempublikasi laporan itu.

"Media Indonesia yang muat juga sudah selesai masalahnya. Sudah meminta maaf dan akui kesalahannya," kata dia. (tst/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER