Jakarta, CNN Indonesia -- Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih bersiaga menghadapi ancaman
banjir menyusul hujan lebat dalam intensitas sering, beberapa hari terakhir. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana mengatakan pihaknya telah mengintruksikan kepada jajaran dinas kesehatan hingga di tahapan puskesmas untuk bersiap siaga.
Grace mengungkapkan bahwa warga berada di lokasi terdampak banjir sangat rentan dengan beberapa penyakit. Seperti diare, gatal-gatal hingga infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Grace mengaku telah mengintruksikan petugas kesehatan untuk melakukan pemantauan ke lapangan kepada masyarakat yang terdampak banjir.
"Yang sudah kami lakukan untuk penanganan banjir teman-teman di Puskesmas sudah datang ke lokasi pengungsian banjir dengan memberikan pengobatan pada yang sakit, berkoordinasi dengan lintas sektor, menggelar puskesmas keliling, penyuluhan kesehatan, dan penanganan pasca banjir," tutur Grace saat dihubungi, Senin (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grace memaparkan, dokter dan tenaga medis telah disiapkan masing-masing di lokasi banjir dan pengungsian. "Untuk sementara ini masih ring satu puskesmas Baleendah. Untuk ring dua dan tiganya juga sudah kami siapkan," ucapnya.
Penanganan terhadap warga korbn banjir dan pengungsi terutama kepada ibu hamil, balita, dan lansia juga sudah dilakukan pihaknya. "Untuk balita kita sudah memberikan makanan tambahan, juga buat ibu hamil. Untuk kebersihan pribadi kita siapkan juga cuci tangan di pengungsian," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bandung Akhmad Djohara mengatakan sebanyak 378 warga mengungsi karena banjir yang merendam wilayah mereka. Total keseluruhan pengungsi di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang yaitu mencapai 111 kepala keluarga.
Banjir diakibatkan hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung dalam beberapa hari terakhir. "Titik pengungsian saat ini ada di Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang," kata Akhmad saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (12/11).
Genangan banjir, kata dia, terpantau di beberapa lokasi yaitu Kelurahan Andir, Kelurahan Baleendah, Desa Dayeuhkolot dan Desa Bojongsoang. Adapun total keseluruhan sarana dan prasarana yang terendam yaitu 350 rumah, 9 sekolah, dan 25 tempat ibadah.
Akhmad menuturkan, lonjakan pengungsi berlangsung sejak Minggu (11/11) sore. Jumlah pengungsi, lanjut dia, akan bertambah tergantung tinggi debit air dan cuaca.
(hyg/ain)