Ma'ruf Amin Heran Mesti Minta Maaf ke Tunanetra

CNN Indonesia
Rabu, 14 Nov 2018 17:41 WIB
Kubu Jokowi-Ma'ruf mengklaim memperjuangkan posisi kaum difabel. Ma'ruf menilai ada pihak yang mempolitisasi pernyataannya sehingga keluar dari konteks.
Ma'ruf Amin heran ketika dituntut minta maaf kepada mereka yang tunanetra. Foto: Detikcom/Ari Saputra
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menegaskan tak bermaksud untuk menyinggung kelompok disabilitas terkait pernyataannya soal 'budek' dan 'buta' beberapa waktu lalu. Ma'ruf pun merasa tak perlu meminta maaf.

Hal itu ia katakan untuk merespons rombongan penyandang tunanetra yang menggelar unjuk rasa di depan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait ucapannya tersebut.

"Wong enggak menyinggung mereka kok [harus] minta maaf. Saya enggak menyinggung siapa-siapa," kata Ma'ruf saat ditemui di kediaman pribadinya di Jalan Situbondo, Jakarta, Rabu (14/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mantan Rais Aam PBNU itu mengatakan bahwa ucapannya terkait 'buta' dan 'budek' tak bermaksud untuk menyinggung kondisi fisik seseorang. Ia menyatakan bahwa istilah itu digunakan untuk menyindir seseorang yang sehat badannya namun tak mampu melihat realitas dengan baik.

"Budek buta itu kan dia melihat tapi tidak melihat. Dia mendengar tapi tidak, jadi bukan fisik lah," kata dia.

Ma'ruf lantas menyayangkan pernyataannya tersebut sengaja dipolitisasi terus menerus oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Ia menyatakan seharusnya persoalan itu sudah selesai dan tak perlu diperpanjang kembali.


"Apa aja dipolitisasi, kan sudah ada pernyataan dari pihak pembela itu. Itu enggak ada masalah," kata dia.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko menegaskan bahwa pernyataan Ma'ruf soal 'budek' dan 'buta' tak bermaksud untuk menciderai kelompok disabilitas.

"Ya cara melihat angle aja sih. tapi apakah iya seorang Ma'ruf Amin ingin menciderai rekan-rekan kita yang difabel. kan gak. itu kan sebuah istilah," kata Moeldoko.


Kepala Kantor Staf Presiden itu menyarankan agar pernyataan itu tak dipolitisasi sedemikian rupa karena Ma'ruf tak bermaksud untuk menyinggung. Ia justru mengatakan pemerintah saat ini selalu berpihak terhadap kaum disabilitas dengan mencanangkan berbagai program.

"Enggak ada niat kiai besar menciderai teman-teman kita yang difabel. Justru kita sekarang ini pemerintah sedang mendorong bagaimana menangani difabel ini," kata dia. (rzr/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER