Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPD
Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta DPW
PKS DKI untuk segera mengirimkan surat soal penunjukan kadernya menjadi tim uji kelayakan dan kepatutan (
fit and proper test) calon wakil gubernur DKI Jakarta.
DPW PKS DKI diketahui telah menunjuk dua orang untuk menjadi bagian dari tim tersebut, yakni Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo dan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurahman Suhaimi.
"Tadi saya sudah ketemu Pak Suhaimi, harus (ada surat penunjukan) resmi dong, kami kan nunjuk orang pakai surat," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Gerindra, kata Taufik, sampai saat ini baru satu orang yang ditunjuk untuk menjadi tim
fit and proper test tersebut, yakni Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif.
"Yang satu dalam pertimbangan, ada yang bilang ahli, insyaallah hari ini selesai," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurahman Suhaimi mengatakan pihaknya akan segera mengirimkan surat ke DPD Gerindra agar tim
fit and proper test bisa segera bekerja.
"Baru (diberitahukan secara) lisan, baru nanti dikukuhkan dengan surat yang dikirimkan ke Gerindra," kata Suhaimi di Gedung DPRD DKI, Rabu (14/11).
Nantinya, setelah nama-nama yang ditunjuk menjadi tim disampaikan, PKS dan Gerindra akan melakukan pertemuan untuk membahas lebih lanjut perihal
fit and proper test yang akan dilakukan.
Suhaimi menyampaikan dari sisi PKS salah satu hal yang akan diuji dalam
fit and proper test tersebut adalah soal kemampuan dari calon wagub.
Sampai saat ini, PKS baru membeberkan dua nama yang ditunjuk menjadi calon wagub yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
"Pertama dari
background kemampuan ya, harus," ujarnya.
DPD Gerindra DKI dan DPW PKS DKI diketahui telah sepakat kursi wagub DKI diserahkan kepada PKS. Kesepakatan itu selaras dengan komitmen Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang telah berjanji menyerahkan kursi wagub kepada PKS.
Nantinya, Gerindra dan PKS baru akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan (
fit and proper test) dalam rangka mencari calon pengganti Sandiaga Uno yang meninggalkan kursi DKI 2 demi mengikuti ajang Pilpres 2019.
(dis/osc)