Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden nomor urut 02
Prabowo Subianto mengakui saat masih aktif di militer pernah mengejar aktivis yang menentang rezim
Orde Baru. Aktivis yang dimaksud berasal dari kalangan Himpunan Mahasiswa Islam (
HMI).
"Ini juga banyak HMI aku dulu ditugasi mengejar mereka," kata Prabowo di hadapan relawan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11).
Prabowo mengatakan dirinya melakukan hal tersebut lantaran menjalankan perintah. Namun, lanjut mantan Danjen Kopassus tersebut, kini banyak mantan aktivis HMI yang justru mendukung dirinya menghadapi Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang banyak yang dukung saya," ucap Prabowo.
Prabowo menilai dirinya banyak mendapat dukungan dari kalangan HMI lantaran semua pihak tidak ingin lagi melihat ke belakang. Menurutnya, para aktivis HMI tidak terjebak masa lalu, sehingga mau bahu-membahu memperbaiki nasib masyarakat di masa kini.
"Mari cari persatuan, mari kita bersatu dan mari kita selamatkan bangsa kita dan anak-anak kita," lanjut Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo juga sempat menyinggung pengalamannya mengejar Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Pengalaman itu juga dialami saat Prabowo masih aktif di militer.
Di masa silam, Amien memang kerap menentang pemerintahan Presiden Soeharto. Kritik yang dilontarkan begitu tajam. Amien juga ikut turun ke jalan bersama mahasiswa pada Mei 1998.
"Dulu saya disuruh kejar-kejar Pak Sohibul (Presiden PKS), sama Pak Amien Rais, itu dulu tugas saya. Saya minta maaf,
nuwun sewu Pak Amien," ujar Prabowo.
(bmw/eks)