Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden nomor urut 02
Prabowo Subianto diminta berhati-hati laiknya seorang negarawan dalam mengeluarkan pernyataan, terutama yang bisa membuat pihak lain takut.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan menilai kritik Prabowo terhadap pemberitaan beberapa media soal
Reuni Aksi 212 terlalu berlebihan dan emosional. Sehingga, kata dia, publik akan mempertanyakan integritas Prabowo sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
"Saya kira ini juga pesan juga untuk Prabowo sebagai calon presiden, bersikaplah lebih hati-hati dan tunjukkan sikap negarawan, bukan sikap yang membuat orang jadi takut," kata Manan saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (6/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo sempat geram karena banyak media tak meliput reuni 212, di Monumen Nasional (Monas), Minggu (2/12). Selain itu, Prabowo mengeluhkan soal pemberitaan tentang jumlah massa reuni 212. Dia menganggap media sudah berpihak dan bahkan meminta pendukungnya tak perlu menghormati wartawan.
Manan menyebut kritik terhadap media arus utama dari Prabowo sebagai bagain dari demokrasi. Namun, di lain sisi media pun berhak mengkritik Prabowo.
"Jadi kalau misalnya Prabowo mengkritik media, kita juga bisa mengkritik Prabowo," ujarnya.
Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers Imam Wahyudi menganggap pernyataan calon presiden nomor urut 02 itu sebagai sebuah kritik yang dilakukan oleh seorang warga negara. Menurut dia, kritik ini pun dapat menjadi pekerjaan rumah untuk semua jurnalis.
"Saya cuma melihat ini sebagai sebuah kritik. Kritik itu sebagaimana juga kritik dari siapapun, ambil manfaatnya. Namun, jika kemudian terjadi penghalang-halangan artinya ada aksi untuk menghalang-halangi jurnalis untuk meliput, itu melanggar undang-undang," kata Imam saat dihubungi
CNNIndonesia.
com.
(din/arh)