PPAD Minta TNI Jadi Pengendali Utama Penanganan Insiden Nduga

CNN Indonesia
Jumat, 07 Des 2018 12:28 WIB
Kiki menilai Gerombolan Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka tidak lagi menyerang secara perorangan tetapi sudah mengganggu keamanan negara.
Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Letjen TNI (Pur) Kiki Syahnakri. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) meminta penanganan aksi penembakan terhadap sejumlah pekerja proyek Istaka Karya di Kabupaten Nduga beberapa waktu lalu diserahkan kepada TNI sebagai pengendali utama. 
Ketua Umum PPAD Kiki Syahnakri mengatakan kelompok yang melakukan aksi penembakan itu bukan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tetapi Gerombolan Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka. 

Kiki menilai kelompok tersebut tidak lagi menyerang secara perorangan tetapi sudah mengganggu keamanan negara. 

Kiki menyarankan keterlibatan Polri dalam penanganan kasus tersebut hanya sebatas penegakan hukum. Kata dia, operasi TNI yang dapat dilakukan juga berdasarkan Hukum Humaniter dan Azas Operasi Lawan Gerilya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya dengan mengutamakan upaya perlindungan terhadap semua masyarakat sipil di Papua, terutama di daerah rawan ancaman bersenjata. 

"Penanganan terhadap GSB-OPM sepatutnya diserahkan kepada TNI sebagai pengendali utama, dibantu Polri dalam hal penegakan hukumnya," ujar Kiki saat konferensi pers di Gedung PPAD, Jakarta Timur, Jumat (7/12).

Gerakan tersebut dinilai Kiki melebihi terorisme karena sudah masuk dalam gerakan bersenjata. Menurut Kiki, gerakan teroris tidak terorganisir secara militer, sedangkan GSB-OPM bergerak secara militer dan dipersenjatai. 
Kiki pun mencontohkan salah satu penanganan pemberontakan bersenjata di Irlandia Utara yang ditangani oleh militer. 

"Sudah lebih tinggi dari terorisme, maka sudah pantas diselesaikan secara militer. Contoh Inggris dalam menangani pemberontakan di Irlandia Utara, militer yang dikedepankan bukan polisi," tuturnya. 

Selain itu, Kiki meminta supaya pemerintah mendayagunakan Satuan Zeni TNI dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur di daerah yang dinilai rawan gangguan GSB-OPM.

Penembakan terhadap puluhan pekerja proyek Istaka Karya terjadi pada Minggu (2/12) sekitar pukul 15.30 WIT. Aksi itu dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kali Yigi Aura Distrik Yigi Kabupaten Nduga.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letkol Inf. Dax Sianturi mencatat terdapat 24 orang selamat. Sementara, korban tewas mencapai 16 orang.

(gst/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER