Jakarta, CNN Indonesia -- Para penumpang berhamburan keluar dari
commuter line yang berhenti di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (7/12) pagi pukul 09.00 WIB. Kaki-kaki mereka cekatan merebut celah demi celah untuk melangkah, sambil menghindari impitan penumpang lain yang berjejalan keluar masuk kereta.
Langkah mereka tergesa menuju mesin tap untuk keluar stasiun. Di sana, setelah beberapa langkah melewati mesin tap, mereka akan menemukan seruas jalan baru dengan tulisan "Uji Coba Lintasan Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang'. Pemprov DKI menyebut jembatan tersebut
Skybridge.
Di pintu jembatan terpampang keterangan titik-titik yang bisa dituju yaitu Stasiun Tanah Abang, Halte Jak Lingko, Jalan Jati Baru, Halte Transjakarta, Blok F dan Blok G Tanah Abang. Namun keterangan itu tak cukup meyakinkan para bekas penumpang
commuter line. Sebagian terlihat masih kebingungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, kita kaget. Ini baru," kata Masyitoh (51), salah satu bekas penumpang yang terlihat kebingungan karena sudah lama tak pernah mengunjungi Tanah Abang.
Masyitoh tetap melangkah melewati
skybridge meski merasa bingung. Masyitoh ingin menuju Jati Baru. Dia akan berbelanja sejumlah barang keperluan. Sambil jalan Masyitoh memuji inisiatif Pemprov DKI membangun
skybridge yang menghubungkan sejumlah titik strategis.
Pengalamannya di masa lalu, setelah keluar stasiun, yang dihadapi adalah kesulitan mengakses tempat yang dituju. Kesulitan ini dipicu banyak hal. Mulai dari kemacetan lalu lintas, kesemrawutan pedagang kaki lima, hingga kendaraan yang lalu lalang dengan kecepatan tinggi.
"
Alhamdulillah, bagus, enggak capek-capek. Kemaren saya lihat jalan ke bawah ya ini kayaknya sudah strategis ya. Dari stasiun juga memudahkan keluar langsung akses ke jalan nanti," tutur Masyitoh.
 Skybridge atau Jembatan Multiguna dari stasiun Tanah Abang ke sejumlah titik di kawasan itu. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sebenarnya,
skybridge tidak bersih dari pedagang. Jembatan itu tetap memperbolehkan pedagang menjajakan barang dagangannya. Namun, Pemprov DKI mengaturnya agar tidak mengganggu pejalan kaki. Pemprov DKI menyediakan lapak-lapak khusus untuk para pedagang.
Dengan aturan itu keberadaan
skybridge diharap bisa memberikan kenyamanan kepada para pemakainya. Para penumpang dari Stasiun Tanah Abang tak perlu lagi keluar stasiun, berhadapan dengan kemacetan dan lalu lalang mobil, serta kesemrawutan pedagang kaki lima untuk mencapai lokasi yang dituju.
Penggunaan
Skybridge masih pada tahap uji coba. Uji coba akan dilakukan sejak Jumat (7/12) hingga Senin pekan depan. Selama uji coba
Skybridge akan dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Untuk gate masuk stasiun, uji cobanya akan mengikuti penyesuaian dari PT KAI karena sistem tap belum bisa diakses. Untuk hari ini gate stasiun akan diujicoba selama 1 jam sejak pukul 09.00 WIB. Namun, nantinya bakal ada penyesuaian.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi yang menghadiri kegiatan uji coba pagi tadi menyampaikan peresmian
Skybridge dilakukan setelah ujicoba dinilai sudah baik.
"Peresmiannya nanti, kita uji coba dulu. Segera nanti kalau uji coba dilakukan dengan baik, nanti dilaporkan," kata dia.
Skybridge bukannya tanpa kelemahan. Jembatan ini disebut membuat jarak tempuh ke sejumlah titik menjadi lebih jauh.
Ade, salah satu penumpang
commuter line, mengaku jarak yang ditempuh menuju Blok B lebih jauh jika menggunakan
Skybridge. Namun dia tidak merinci berapa jarak yang harus ditempuhnya menuju Blok B dengan menggunakan
Skybridge.
Terlepas dari itu, Ade mengaku nyaman melewati
Skybridge karena tak harus berhadapan langsung dengan kesemrawutan Tanah Abang.
"Ya, bagus aja, sih, dari pada PKL di bawah ya. Jalan kan juga enak dari stasiun ya. Bagus lah nyaman," kata Ade.
(ani/wis)