Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum DPP Partai Golkar,
Airlangga Hartarto mengklaim kepemimpinan Presiden Joko Widodo berhasil menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Airlangga menyebut, tak ada alasan bagi Partai Golkar untuk tidak mengusung
Jokowi-Ma'ruf Amin di
Pilpres 2019.
"Kader Partai Golkar harus bekerja keras untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019," kata Airlangga dalam pembukaan Rapimda Golkar Sumut III dan Rakornis Bappilu di Kantor DPD Golkar Sumut, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Senin (10/12).
Airlangga mengatakan alasan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf karena hingga Februari 2018, angka kemiskinan di Indonesia turun menjadi 9,84 persen. Menurutnya, ini adalah kali pertama pemerintah bisa menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen. Angka pengangguran juga turun hingga berada di posisi 5,3 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga merinci, kesuksesan dalam pembangunan infrastruktur dimulai dari jalur kereta api yang kini diaktifkan kembali mencapai 754 kilometer, jalan dan jembatan sepanjang 3.433 kilometer, hingga pembangunan jalan tol.
"Mendekati 941 Km. Belum lagi 10 bandara baru dan 408 bandara yang dalam tahap pengembangan, serta 19 pelabuhan baru yang dibangun," ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Airlangga, pembangunan ekonomi nasional saat ini 5 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi dunia 3 persen. Artinya, Indonesia menjadi salah satu negara G20 yang pertumbuhan ekonominya stabil.
Sementara itu, Anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bidang Media dan Opini DPP Golkar Meutya Hafid menambahkan Golkar memasang target 60 persen suara yang akan didapat dari Sumut untuk Jokowi-Ma'ruf. Target ini akan diraih bersamaan dengan target kemenangan pada Pemilu Legislatif di Sumut.
"Memang pak Jokowi belum menyebutkan target di Sumatera Utara, namun di angka 60 persen suara di Sumut dapat diraih," ujarnya.
(fnr/ain)