PKS Sebut Jatah Kursi Wagub DKI Sudah Harga Mati

CNN Indonesia
Rabu, 12 Des 2018 20:36 WIB
Ketua DPW PKS DKI bidang pemenangan Agung Setiarso menegaskan peluang bagi pihak lain di luar partainya untuk bisa dicalonkan menjadi wagub DKI sudah tertutup.
Suasana di ruang rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPW PKS DKI bidang pemenangan Agung Setiarso mengatakan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah menjadi harga mati untuk diserahkan pada kader PKS.

"Harga mati ini sebenarnya dalam politik kan tidak ada, tapi hampir matilah istilahnya," kata Agung, Rabu (12/12).


Dengan demikian, kata Agung, PKS sudah secara otomatis menutup peluang bagi pihak lain di luar partainya untuk bisa dicalonkan menjadi wagub DKI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Agung tersebut sekaligus menepis kabar yang menyebut pengusaha dan politisi Golkar Erwin Aksa dicalonkan sebagai calon wagub.

Selain itu, sambung Agung, juga menutup peluang bagi para kader HIPMI untuk bisa dicalonkan menjadi wagub.

Sebelumnya, Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira mengemukakan usulan agar posisi Wagub DKI bisa diisi kadernya.

"Dua nama yang sudah kita ajukan ini adalah fix, pak Ahmad Syaikhu dan pak Agung Yulianto, di luar nama itu dari mana pun belum masuk," tutur Agung.

Agung juga menyampaikan jikapun ada usulan nama calon wagub yang diusulkan dari luar PKS, maka ia meyakini nama tersebut akan ditolak dan tidak akan dicalonkan.

"Itu akan ditolak nantinya, karena bukan dari kader PKS, selama ini kader PKS memang sudah menantikan caon wakil gubernur itu dari PKS," ujarnya.

Sebelumnya, PKS dan Gerindra selaku partai pengusung sepakat untuk menyerahkan kursi wagub pada PKS.

Dalam memilih calon wagub tersebut, kedua partai juga menyepakati soal proses fit and proper test yang harus dilalui sebelum nama calon wagub diajukan ke DPRD. Namun, hingga kini proses uji kelayakan itu masih belum dilaksanakan.

(dis/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER