Jakarta, CNN Indonesia --
Semenjak tahun 1975, Jamal (52) belajar memperbaiki jam tangan hanya dengan melihat orang tuanya membongkar jam tangan dan memperhatikan lama kelamaan Jamal pun bisa. Jamal mengaku diumur 15 tahun dia sudah bisa memperbaiki jam.
Setelah orang tuanya meninggal kini Jamal melanjutkan usahanya sendiri di pinggir Jalan Raya Mampang Prapatan X. Jamal mengaku dulu pelanggannya banyak dan tak sedikit dari kalangan berada, namun lambat laun dengan adanya
smartphone yang memiliki fitur jam di dalamnya membuat orang-orang enggan untuk memperbaiki jam tangan mereka yang sudah rusak. Akhirnya bisnisnya pun mulai menurun, Jamal mengaku pendapatannya kini cukup untuk makan saja.