Jokowi Cerita Anaknya Bisa Bayar Kuliah dari Pisang Goreng

CNN Indonesia
Selasa, 18 Des 2018 20:31 WIB
Mencontohkan bisnis puteranya, Kaesang, Jokowi mengatakan usaha sekecil apapun akan berkembang dengan bagus jika dikelola secara baik.
Presiden Jokowi mengunjungi makam Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid dan KH Hasyim Ashari di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12). (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak usah malu dalam memulai usaha, meski dalam skala ultra mikro sekali pun. Jokowi menegaskan, jika usaha itu dikelola dengan baik, ia yakin kegiatan wirausaha bisa berbuah manis.

Jokowi mengungkap pesan itu sembari memberi contoh anak bungsunya, Kaesang Pangarep yang saat ini tengah mengembangkan bisnis pisang goreng dengan merek Sang Pisang. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, saat ini usaha putranya itu berkembang pesat, hadir di 54 kota seluruh Indonesia.

"Tokonya sewa kecil-kecil gitu. Tapi jangan berpikir kalau usaha-usaha seperti ini (menjual pisang goreng) tidak akan bisa berkembang," kata Jokowi di sela kegiatan safarinya di Pondok Pesantren Mamba'ul Marif, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Padahal awalnya, kata Jokowi, usaha yang dirintis Kaesang pun sempat mengalami jatuh bangun. Bahkan menurut dia, kini putra bungsunya bisa membiayai kuliahnya sendiri. Adapun saat ini, Kaesang tercatat menjadi mahasiswa di Singapore Institute of Management University, Singapura.

Jokowi: Anak Saya Bisa Bayar Kuliah dari Pisang GorengJokowi bersama putranya, Kaesang Pangarep. (Dok. Kaesang via Youtube)


"Ya nyatanya kuliahnya saya sudah tidak bayari lagi. Bisa bayar sendiri dari jualan pisang goreng. Ya Alhamdulillah, saya syukuri," ujarnya.



Jokowi mengatakan, agar usaha mikro berkembang, kata dia, banyak program kredit dengan bunga rendah yang disediakan pemerintah. Salah satunya adalah bank wakaf mikro, yakni program pembiayaan bagi pemberdayaan usaha mikro di tingkat pesantren.

Sesuai mekanismenya, batas tertinggi dana yang bisa dipinjam nasabah adalah Rp3 juta dengan biaya administrasi sebesar 3 persen per tahun. Sejauh ini memang, pendanaan dari bank wakaf mikro baru dimanfaatkan oleh wanita. Ke depan, ia berharap generasi muda mau melakukan inovasi wirausaha dengan pendanaan ini.


"Saya kira usaha-usaha seperti ini bukan hanya ibu-ibu, yang anak-anak muda pun juga bisa memulainya dengan cara pemasaran yang baik," ucap dia. (glh/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER