Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan kader dan simpatisan partai
Hati Nurani Rakyat (Hanura) menggeruduk kantor
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jalan Imam Bonjol No.29, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).
Mereka menuntut agar nama ketua Umum Partai Hanura
Oesman Sapta Odang (OSO) segera dimasukkan ke dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pemilihan Umum 2019.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Benny Ramdhani menuding KPU telah disusupi kepentingan politik oleh pihak luar. Namun Benny tidak menyebut secara jelas siapa pihak luar yang dimaksudnya.
"Kami memiliki dugaan kuat politik kotor sudah masuk di gedung KPU ini," ujar Benny dalam orasinya di depan massa.
 Oesman Sapta Odang. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Menurut Benny terlihatnya permainan politik itu karena ketua KPU RI, Arief Budiman, sebelumnya pernah menyatakan akan meminta pendapat dan berkonsultasi dengan berbagai pihak dalam menindaklanjuti putusan pengadilan dalam meloloskan nama OSO sebagai caleg DPD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, menurut Benny, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait larangan pengurus parpol baru bisa diberlakukan pada pemilu 2024. Karena, putusan MK diterbitkan ketika proses pencalonan telah berjalan. Dengan kata lain, putusan MK tidak berlaku surut.
"Putusan MK harus berlaku progresif ke depan. Karenq saat putusan turun, tahapan sudah berjalan jauh," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut dia, putusan Mahkamah Agung dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta telah memerintahkan KPU segera meloloskan nama OSO ke dalam DCT DPD.
Massa menuntut bertemu perwakilan KPU agar aspirasi mereka bisa didengarkan.
Pantauan CNNIndonesia.com Jalan Imam Bonjol yang menuju Bundaran Hotel Indonesia telah ditutup. Sedangkan jalur yang menuju jalan diponegoro masih dibuka, hanya saja terjadi kemacetan lantaran banyaknya kendaraan metro mini yang mengangkut massa diparkir di sana.
(fhr/gil)