Kapolri Sebut Banyak Korban Tsunami yang Trauma

CNN Indonesia
Senin, 24 Des 2018 03:53 WIB
Kapolri Tito Karnavian menyebut banyak korban tsunami yang melanda kawasan Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam yang trauma dengan bencana yang mereka alami.
Kapolri Tito Karnavian mengatakan banyak korban tsunami di kawasan Selat Sunda yang mengalami trauma. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Tito Karnavian mengatakan banyak warga korban tsunami di kawasan Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam yang trauma. Maklum, bencana tersebut menewaskan banyak orang. 

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan tsunami telah mengakibatkan 222 orang meninggal, dan 843 orang terluka. Tsunami juga telah merusak beberapa kawasan di daerah Banten.

"Ada sebagian pengungsi yang masih trauma. Mereka ingin ke daerah tinggi dan juga diberikan bantuan," kata Tito usai melakukan kunjungan dari Banten, di Jakarta, Minggu (23/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama berkunjung ke lokasi, Tito juga mengaku sempat mendapati daerah sekitar bekas bencana tak tampak banyak warga yang berseliweran. Yang banyak terlihat hanya puing-puing bekas hantaman air laut yang merangsek ke daratan tersapu tsunami. 


"Tadi saya lihat memang warga masih banyak yang mengungsi ke daratan tinggi, tapi di bibir pantai itu lebih banyak puing rusak bekas tadi malam," kata dia.

Untuk saat ini kata Tito, pihaknya akan berusaha keras membantu evakuasi korban meninggal, korban luka, dan pembersihan puing reruntuhan bangunan.

Tito mengatakan saat mengunjungi lokasi bencana mendapati struktur bangunan yang rusak akibat tsunami memang lemah. Bangunan banyak yang terbuat dari bambu dan kayu.

Untuk hotel, struktur bangunan juga tak jauh beda. 
"Tadi juga saya lihat rumah masyarakat strukturnya tidak kuat seperti terbuat dari kayu, bilik bambu, ada juga struktur dari beton tapi betonnya sepertinya tidak kuat. Kemudian ada, villa, resort, hotel rusa karena strukturnya tidak terlalu kuat juga," katanya.

(tst/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER