Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) mengaku bakal mengeluarkan peringatan dini
tsunami untuk wilayah Pesisir Selat Sunda jika menangkap gempa magnitudo 3,4 pada
Gunung Anak Krakatau.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan salah satu yang penting untuk dipantau pihaknya saat ini adalah potensi longsor susulan pada Gunung Anak Krakatau. Hal ini antara lain dapat diketahui dari tremor (pergerakan) getaran sistemik vulkanik pada gunung tersebut.
"Sensor BMKG sedang pantau getaran-getaran itu, seberapa yang dapat mengakibatkan longsor. Tadi diidentifikasi pada getaran 3,4 magnitudo, itu kami berikan peringatan dini (tsunami)," ujar Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa (25/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan peringatan dini merupakan peringan yang diberikan sebelum tsunami terjadi agar masyarakat dapat waspada dan mengevakuasi diri ke daerah yang lebih tinggi.
"Setelah diberikan peringatan dini itu belum tentu tsunami terjadi. Jadi konsep ini mohon dipahami," ungkap dia.
Ia menjelaskan berdasarkan perkiraan BMKG, cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan gelombang tinggi masih akan terjadi beberapa waktu ke depan. Pada Rabu (26/12), gelombang di Pesisir Selat Sunda diperkirakan akan mencapai puncaknya di kisaran 0,75-2 meter pada siang hari.
"Yang dikhawatirkan sebenarnya hujan lebat. Dikhawatirkan dinding kawah rapuh apalagi kalau diguyur hujan. Sementara kecepatan angin sendiri relatif menurun pada hari besok," terang dia.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah Pesisir Selat Sunda untuk menjauhi pantai dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer (km).
(fra/agi)