Ma'ruf Jawab Sandi: Bangun Infrastruktur Tak Bisa Simsalabim

CNN Indonesia
Kamis, 27 Des 2018 09:23 WIB
Ma'ruf menyebut Sandi tidak berpikir logis karena mengkritik pemerataan infrastruktur hingga pedesaan. Pemerataan tak bisa diwujudkan dalam kurun empat tahun.
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur sampai wilayah pedesaan di seluruh Indonesia tak mungkin dilakukan dalam waktu empat tahun periode pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Hal itu ia katakan untuk merespons pernyataan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno yang menyatakan pembangunan infrastruktur oleh Jokowi tak menyeluruh hingga ke daerah pedesaan.

Menurut Ma'ruf pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara bertahap dan tak bisa secara instan atau 'simsalabim'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tak mungkin lah dalam tempo empat tahun [pemerintahan Jokowi] sampai ke desa-desa. Itu tak logis cara berfikirinya [Sandiaga] begitu, memang kayak membalik tangan, simsalabim, jadi memang perlu waktu," kata Ma'ruf saat ditemui di kediaman pribadinya, Menteng, Jakarta, Kamis (27/12).

Mantan Rais Aam PBNU itu menegaskan bahwa Jokowi sebagai pemegang kewenangan di tingkat pusat hanya memiliki tugas membangun infrastruktur yang sifatnya vital dan strategis. Adapun infrastruktur di wilayah pedesaan merupakan tanggung jawab pemerintah daerah setempat.

"Saya kira yang dibangun [pemerintah pusat] itu kan infrastruktur yang pusat-pusat, artinya jalan-jalan utamanya, kan tidak mungkin dalam waktu yang seperti ini sampai ke desa, dan itu memang tugas pemerintah daerah," kata Ma'ruf.

"Kalau semua di urus pusat, nah terus pemerintah daerah suruh apa? Provinsi suruh apa? Kabupaten suruh apa?" ucap dia.

Menurut Ma'ruf, Jokowi telah berhasil membangun berbagai proyek infrastruktur yang strategis dan vital di seluruh Indonesia.

Ia memberi contoh seperti pembangunan jalan Tol Trans Jawa, Trans Kalimantan dan Trans Papua. Semua itu disebut Ma'ruf sebagai tolak ukur keberhasilan infrastruktur di bawah pemerintahan Jokowi.

Lewat jalan-jalan itu, menurut Ma'ruf, pemerintah daerah bisa bersinergi dengan membangun infrastruktur penghubung hingga ke pedesaan.

"Yang penting jalur utamanya sudah dibangun, Jawa sudah, Trans Sumatera sudah dimulai, Trans Papua, Trans Kalimantan, trans-trans itu yang lebih penting, kalau ke daerah-daerah kan itu tugas Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten, nah yang menyambung itu namanya kerja sinergi antara pemerintah pusat dan daerah," kata dia.

Ma'ruf menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang masif di pemerintahan Jokowi telah berhasil mempercepat mobilitas dan arus barang sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.

"Bisa membawa hasil produksinya ke berbagai tempat itu, jadi arus barang lebih cepat, sekarang di Jawa saja, dari Merak sampai Pasuruan sudah ada jalan tol, jadi untuk menyambungkannya sudah tak sulit lagi," kata dia. (rzr/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER