Menkumham Soal Serbuan Tenaga Kerja Asing: Hoaks Politik

CNN Indonesia
Jumat, 28 Des 2018 05:02 WIB
Menkumham Yasonna Laoly menyebut isu serbuan puluhan juta tenaga kerja asing ke Indonesia sebagai hoaks politik yang menakut-nakuti.
Menkumham Yasonna Laoly menyebut isu serbuan tenaga kerja asing sebagai hoaks. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly memastikan bahwa informasi soal puluhan juta tenaga kerja asing yang menyerbu Indonesia pada 2018 tidak benar atau hoaks.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, ada 20.614.717 orang yang keluar Indonesia pada 2018. Sementara untuk data yang masuk ke dalam negeri hanya mencapai angka 19.921.016 orang.

"Jadi, lebih banyak yang keluar daripada yang masuk, kalau ada yang bilang kita sudah diserbu sama puluhan juta orang asing, itu yang namanya hoaks, hoaks politik itu namanya, hoaks menakut-nakuti," kata Yasonna di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semestinya, kata dia, masyarakat bisa membedakan mana informasi yang kredibel dan tidak. Yasonna menyarankan masyarakat yang ingin mencari informasi soal masuknya warga asing ini melalui Ditjen Imigrasi Kemenkumham. Sebab, lembaga inilah yang memang menjadi Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI).

"Yang paling kredibel, melalui TPI yang merupakan bagian dari Ditjen Imigrasi. Tidak mungkin [orang asing] datang mereka turun dari langit tiba-tiba datang jutaan orang, tidak ada ceritanya itu," kata Yasonna.

Dalam kesempatan itu, Yasonna juga menyampaikan soal peningkatan dan penegakan hukum di lembaga keimigrasian. Misalnya penegakan hukum terkait proses penyelesaian kasus Pro-Justisia sebanyak 141 kasus.

Tak hanya itu, Ditjen keimigrasian juga telah memberikan tindakan administrasi sebanyak 2.845 terhadap orang asing. Dari catatan Kemenkumham sepanjang 2018 ini juga telah melakukan penundaan paspor sebanyak 5.769 karena diduga akan menjadi Tenaga Kerja Indonesia nonprosedural.

(arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER