Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mendata sekitar 1.870 Warga Negara Asing (WNA) yang tengah berlibur telah berhasil dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.
Proses evakuasi itu dilakukan sampai Senin (6/8) pukul 19.30 WITA.
"Diperkirakan jumlah WNA yang berada di tiga pulau tersebut sekitar dua ribu orang," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Agung Sampurno kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (7/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung mengatakan proses evakuasi para pelancong dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno sempat terkendala gelombang laut yang cukup tinggi.
Pada Senin (6/8) malam, upaya tersebut dihentikan sementara. Proses evakuasi pun dilakukan kembali hari ini.
 Turis asing tergeletak di Bandara Internasional Lombok seusai proses evakuasi. ( CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Menurut Agung, sedikitnya terdapat tujuh WNA yang mengalami luka-luka akibat gempa bumi berkekuatan 7 SR yang terjadi pada Minggu (5/8) malam. Para turis yang berasal dari beberapa negara itu kini telah berada di rumah sakit.
"Sebanyak tujuh WNA mengalami cidera akibat gempa di Lombok, data diperoleh Kantor Imigrasi Mataram," ujarnya.
Para turis tersebut di antaranya, Jacobsen (24) asal Denmark, Ken (24) asal Amerika Serikat, Kovankova (59) asal Ceko, Sofie (22) asal Inggris, Merchi (51) asal Prancis, Mira (39) asal Korea Selatan, dan Mafazi (40) asal Belgia.
Agung melanjutkan Kantor Imigrasi Mataram telah melakukan koordinasi dengan Staf Kementerian Luar Negeri dan beberapa Perwakilan Asing yang telah menempatkan petugasnya di wilayah bencana.
"Sehingga diharapkan negara asal WNA para korban bencana dapat melakukan bantuan dan pertolongan terkait dengan proses pemulangannya," kata Agung.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencatat sebanyak 13.037 WNA dari berbagai negara tengah berada di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat gempa berkekuatan 7 SR mengguncang.
 Wisatawan asing mengantre penerbangan keluar dari Lombok. ( CNN Indonesia/Andry Novelino) |
WNA tersebut berasal dari 74 negara dengan pelancong terbanyak berasal dari Perancis 448 orang, Australia 406 orang, Britania Raya 376 orang, Jerman 326 orang, dan Belanda 298 orang. Sebagian dari total WNA itu sudah berhasil terbang meninggalkan Lombok.
Sampai saat ini, kata dia, pihaknya masih terus mendata jumlah WNA yang masih tertahan di bandara maupun tempat wisata di Lombok.
(arh/gil)