
Abu Vulkanik Anak Krakatau Disebut Mengarah ke Barat Daya
CNN Indonesia | Jumat, 28/12/2018 21:07 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini mulai menyebar ke arah barat daya pada lapisan atas di ketinggian 10 kilometer atau tak dekat dengan Pulau Jawa.
"Dari pemantauan satelit kami saat ini masih ada sebaran abu vulkanik ke lapisan atas atau tidak terlalu dekat dengan Pulau Jawa. Kalau ke lapisan bawah tentu akan berdampak [ke Pulau Jawa]," ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab, di gedung BMKG, Jakarta, Jumat (28/12).
Ia mengatakan sebaran abu vulkanik ke lapisan atas ini penting untuk informasi penerbangan. Sebab, pesawat tak boleh melintas di wilayah sebaran abu tersebut. Sementara kecepatan angin sendiri bisa mencapai 10 hingga 15 knot.
Namun, penyampaian informasi untuk larangan pesawat yang melintas itu, kata dia, menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan.
"Jadi kami beri informasi pantauan citra satelitnya, kemudian Kemenhub yang mengeluarkan notifikasi. Ketika sudah terdeteksi ada area sebaran abu vulkanik maka pesawat tidak boleh melintas," katanya.
Fachri mengatakan sebaran abu vulkanik ini masih dapat berubah tergantung pada kondisi angin. Jika terjadi di lapisan bawah, maka sebaran abu vulkanik berpotensi sampai di wilayah Padeglang dan Serang.
Kendati demikian, Fachri tak dapat memastikan berapa lama sebaran abu vulkanik itu akan terjadi. Selama gunung itu masih aktif dan menimbulkan abu vulkanik, pihaknya akan terus memantau sebaran abu tersebut.
"Tergantung kondisi angin di lapisan bawah. Untuk saat ini masih konsisten di barat daya," ucap Fachri.
Beberapa waktu terakhir Gunung Anak Krakatau mengeluarkan abu vulkanik berupa asap hitam dan awan panas. Debu dari abu vulkanik itu bahkan mencapai kota Banten, Padeglang, dan Serang. Meski berukuran sangat kecil, debu abu vulkanik itu disebut berbahaya dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
(psp/arh)
"Dari pemantauan satelit kami saat ini masih ada sebaran abu vulkanik ke lapisan atas atau tidak terlalu dekat dengan Pulau Jawa. Kalau ke lapisan bawah tentu akan berdampak [ke Pulau Jawa]," ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab, di gedung BMKG, Jakarta, Jumat (28/12).
Namun, penyampaian informasi untuk larangan pesawat yang melintas itu, kata dia, menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan.
"Jadi kami beri informasi pantauan citra satelitnya, kemudian Kemenhub yang mengeluarkan notifikasi. Ketika sudah terdeteksi ada area sebaran abu vulkanik maka pesawat tidak boleh melintas," katanya.
Kendati demikian, Fachri tak dapat memastikan berapa lama sebaran abu vulkanik itu akan terjadi. Selama gunung itu masih aktif dan menimbulkan abu vulkanik, pihaknya akan terus memantau sebaran abu tersebut.
"Tergantung kondisi angin di lapisan bawah. Untuk saat ini masih konsisten di barat daya," ucap Fachri.
(psp/arh)
ARTIKEL TERKAIT

Anak Krakatau Keluarkan Asap Hitam dan Awan Panas
Nasional 1 bulan yang lalu
Horor di Pasar Malam dan Insting Yusron Hadapi Tsunami Banten
Nasional 1 bulan yang lalu
Gemuruh Gunung dan Suara Sirene Picu Trauma Pengungsi Tsunami
Nasional 1 bulan yang lalu
PVMBG Masih Sulit Ukur Potensi Longsoran Gunung Anak Krakatau
Nasional 1 bulan yang lalu
BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Laut di Manado dan Maluku
Nasional 1 bulan yang lalu
VIDEO: Peta Sebaran Tsunami Selat Sunda
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

4 Fakta Supermoon, Si Penerang Langit Malam Ini
Teknologi • 19 February 2019 07:50
BMKG Perkirakan Curah Hujan Pekan Depan Masih Tinggi
Teknologi • 02 February 2019 12:38
Besaran Tarif Bagasi Berbayar Diserahkan pada Mekanisme Pasar
Ekonomi • 01 February 2019 17:08
Lanud Way Kanan Layani Penerbangan Komersil Maret 2019
Ekonomi • 23 January 2019 11:51
TERPOPULER

Luhut Cerita Dekat dengan Jokowi, Tapi Lebih Kenal Prabowo
Nasional • 2 jam yang lalu
Militer Masuk Kementerian, JK Sebut Bukan Dwifungsi TNI
Nasional 3 jam yang lalu
BPN: Jangan Khawatir Ma'ruf, Sandi Bakal Sopan
Nasional 2 jam yang lalu