Jakarta, CNN Indonesia --
Polda Metro Jaya masih mengusut penyebab
kematian seorang polisi atas nama Matheus berpangkat brigadir polisi kepala (bripka). Salah satu temuan polisi adalah pesan berisi permintaan maaf di ponsel Matheus yang dikirim ke salah satu rekan kerjanya di kepolisian.
"Ya, minta maaf dikirimkan ke rekan kerja polisi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (3/1).
Namun, Argo mengatakan pesan itu belum bisa menunjukkan titik terang. Permintaan maaf itu belum diketahui apakah terkait dengan kematian Matheus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi hingga kini belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Matheus. Sebab kata Argo, polisi belum mendapatkan keterangan keluarga yang kini masih berduka.
"Keluarga, kami masih menunggu setelah yang bersangkutan menyelesaikan kegiatan kedukaannya. Sekarang belum kami lakukan, kami masih menunggu korban dan keluarga," jelas Argo.
Terakhir, polisi masih menunggu hasil dari laboratorium dan forensik terkait senjata yang ditemukan di sekitaran tempat kejadian perkara. Kemudian polisi juga masih mencari selongsong peluru di sekitar lokasi Matheus ditemukan.
"Hari ini penyidik melakukan olah TKP kembali menyisir mencari selongsong peluru di sana. Kemudian meminta keterangan korban," ujarnya.
Sebelumnya, warga menemukan Bripka Matheus yang mengenakan penutup kepala terluka pada bagian kepala di TPU Mutiara Pancoran Mas Depok, Senin (31/12) sekitar pukul 18.30 WIB. Di tempat itu ditemukan sebuah pistol dan sepeda motor yang dipastikan milik Matheus.
Warga bersama anggota Polsek Pancoran Mas membawa korban ke Rumah Sakit Bhakti Yuda. Nyawa Matheus tak terselamatkan. Jasad Matheus pun telah diautopsi kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kepala Dua Depok, Jawa Barat.
(ctr/pmg)