Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menyatakan telah memberi instruksi langsung kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal
Tito Karnavian untuk mengejar dan mencari pelaku teror bom kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan Tito untuk menindak dan menyelesaikan kasus teror ini secara tuntas. Kata dia, hal ini merupakan bentuk penegakan dan perlindungan hukum kepada para penegak hukum di Tanah Air.
"Saya kira tidak ada toleransi, kejar dan cari pelakunya. Cari agar semua jadi jelas dan gamblang siapa pelakunya," ucap Jokowi di Gudang Bulog di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/1).
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta Tito dan jajarannya untuk memberikan penjagaan ketat kepada para penyidik dan komisioner KPK lainnya.
Di sisi lain, meski ada teror kepada pimpinan KPK, namun Jokowi meyakini para jajaran lembaga anti rasuah tak akan ciut dalam melaksanakan tugasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya yakini pemberantas korupsi tidak kendor atas teror-teror seperti ini," ujarnya.
 Teror bom di rumah Ketua KPK. (Detikcom/Isal Mawardi) |
Sebelumnya, kediaman Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif yang terletak di Jalan Kalibata Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan dilempari botol yang berisikan spiritus dan sumbu api.
Menurut keterangan saksi, Suwarni (59), penjual kue di depan kediaman Laode, ia mendengar suara pecahan barang agak keras di kediaman Laode pukul 01.00 Rabu dini hari (9/1).
Sekitar pukul 05.30 pagi, sopir Laode, Bambang mendatangi rumah Laode dan mengatakan ada botol berisi minyak tanah yang masih ada sumbunya. Namun menurut Bambang, api tersebut sudah mati.
Selang beberapa jam kemudian, giliran rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat yang diteror bom pipa palsu.
(uli/dea)