Polisi Periksa 11 Saksi Kasus Teror Rumah Laode Syarif

CNN Indonesia
Kamis, 10 Jan 2019 22:12 WIB
Sebanyak 11 saksi diperiksa polisi terkait kasus teror molotov di rumah Wakil ketua KPK Laode M Syarif. Polisi belum menemukan motif pelemparan bom tersebut.
Rumah Laode Muhammad Syarief. (CNN Indonesia/Bintoro Agung Sugiharto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi memeriksa belasan saksi untuk mengungkap kasus teror di rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menyatakan pemeriksaan saksi untuk kasus di rumah Laode terus bertambah.

"Per hari ini ada saksi 11 orang yang kita periksa dari korban, keluarga, dari orang yang tinggal di situ," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (10/1).
Molotov berisi spirtus ditemukan di rumah Laode di Jalan Kalibata Selatan No 42C RT 01 RW 03 Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (9/1) pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Argo menambahkan saksi yang diperiksa diantaranya seorang pedagang yang berjualan di depan rumah Laode, dan tetangga Laode.

Dari keterangan saksi, Argo mengatakan ada pihak yang mendengar suara lemparan gelas. Kemudian ada pula saksi yang mendengar suara motor roda dua.

"Saksi menyampaikan ada suara kendaraan bermotor roda dua," kata Argo.
Polisi Periksa 11 Saksi Kasus Teror Rumah Laode SyarifWakil Ketua KPK Laode M Syarif. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Polisi juga menganalisis rekaman kamera pengintai yang ada di dekat rumah Laode. Polisi sudah membawa kamera pengintai itu untuk dicek di laboratorium dan forensik.

"Nanti kita akan evaluasi seperti apa. Kita ingin melihat mengetahui ketajaman atau siapa saja yang ada di CCTV itu. Kita masih menunggu hasil dari lab forensik," ujar dia.

Tak hanya itu, polisi juga sudah memeriksa Laode untuk dimintai keterangan.

Laode baru mengetahui keberadaan bom tersebut pada Rabu (9/1), saat sopir Laode baru saja datang ke rumah dan mendapati ada sebotol bom molotov bertengger di depan rumahnya dengan keadaan sumbu masih menyala.

"Kebetulan salah satu bom molotovnya itu posisinya berdiri ketika dilempar, kalau yang di atas kan terbakar besar, kebetulan itu berdiri gitu enggak pecah pertolongan Allah," ujar Laode.
(ugo/ctr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER