BPN Sebut Kasus Novel Pengetahuan Umum, Tak Muncul di Debat

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jan 2019 02:42 WIB
Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengatakan kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK tak muncul di debat karena pengetahuan umum.
Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, mengatakan kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK tak muncul di debat karena pengetahuan umum. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, mengatakan bahwa kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, tak muncul dalam debat perdana pilpres 2019 karena hal itu merupakan pengetahuan umum.

"Kasus Novel sudah menjadi pengetahuan umum," kata Sudirman ditemui usai debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1).

Lagipula, kata dia, meski tak diutarakan di debat, tentunya publik tahu kejadian dan kasus yang telah mandeg sejak dua tahun lalu itu. 
"Publik tahu bahwa masih ada masalah yang tersimpan," katanya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudirman juga mengatakan bahwa Prabowo memang tak ingin menyerang sesuatu secara personal di debat. Dengan demikian, ia menganggap sangat salah jika ada pihak menyebut debat perdana ini hanya saling serang tanpa gagasan.

"Kami sorot justru kebijakan dan untuk tidak serang menyerang pribadi, malahan sebaliknya kami merasa dapat serangan baik pribadi maupun institusi" katanya. 
Terkait gagasan dalam debat, kata Sudirman, Prabowo banyak menyampaikan pemikiran dan ide-idenya untuk membangun Indonesia jika kelak terpilih menjadi presiden, misalnya terkait penegakan hukum di Indonesia.

"Pak Prabowo menyebut kata-kata kalau jadi presiden, maka saya jadi chief justice of enforcement, panglima tertinggi penegakkan hukum, itu sesuatu yang diibaratkan dengan pemerintah sekarang ini bilang itu urusan penegakan hukum, tapi Prabowo bertanggung jawab," kata dia. (tst/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER