
Pemerintah Disebut Bisa Libatkan Ba'asyir Melawan Terorisme
CNN Indonesia | Sabtu, 19/01/2019 20:53 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator kuasa hukum terpidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir, Achmad Michdan menyarankan pemerintah memanfaatkan kliennya untuk bisa aktif dalam upaya penanggulangan terorisme. Michdan menilai Abu Bakar Ba'asyir memiliki kompetensi untuk hal tersebut.
"Konteksnya sekarang kan kaitan dengan pilpres sekarang bicara soal terorisme juga. Kenapa tidak dimanfaatkan untuk menanggulangi terorisme," ucap Michdan, Sabtu (19/1).
Kompetensi penanggulangan terorisme jika menggunakan Ba'asyir, kata Michdan, tak diragukan jika dilihat dari kapastisanya. Apalagi Ba'asyir dinilai jauh lebih senior dari pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr Al- Baghdadi.
"Dialah salah satu orang yang dapat dimintai pendapat soal terorisme seperti apa, karena dia punya keahlian juga kan. Nah itu di-compare dengan beberapa pendapat ulama ulama lain," kata dia.
Ba'asyir juga dinilai dapat memberi pemahaman terkait ekstremisme. Menurutnya, Ba'asyir dapat menjelaskan perbedaan antara ekstremis dan teroris. Ini menurutnya penting sehingga dapat menghilangkan anggapan orang Islam yang ekstremis dianggap teroris.
"Ada persoalan mendasar yang sekarang sudah marak. Yaitu soal keagamaan. Dan saya sebagai seorang pengacara yang muslim juga tidak bisa terima kalau seolah-olah ekstremis dari Islam itu adalah teroris. Nah ini bisa dijernihkan," ujarnya.
Bakal kembali berdakwah seusai bebas
Selain itu Michdan mengatakan kliennya tetap akan melakukan kegiatan dakwahnya setelah bebas. Dirinya juga bakal tetap menerima tamu yang meminta nasihat kepada Ba'asyir.
"Oh iya, beliau kan sebagai pendakwah, tentu banyak yang akan datang ke rumahnya. Enggak mungkin ditolak," kata Michdan.
Hanya saja, kata Michdan, Ba'asyir harus tetap membatasi tamu yang mengunjunginya. Selain faktor kesehatan, pembatasan tamu juga untuk mencegah orang-orang yang memiliki maksud lain terhadap Ba'asyir.
"Jangan sampai ada yang masuk, bukan minta nasihat tapi sebetulnya punya program-program lain yang menjebak. Itu juga harus kita seleksi," tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi mengutus Yusril untuk membebaskan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir ke Lapas Gunung Sindur, Bogor pada Jumat (18/1). Alasan kemanusiaan jadi alasan utama Jokowi membebaskam Ba'asyir.
Selain itu, Yusril memastikan Ba'asyir sudah menjalani 2/3 masa tahanan dari putusan 15 tahun penjara pada 2011 karena terbukti menjadi perencana dan penyandang dana pelatihan kelompok bersenjata di pegunungan Jantho, Aceh, pada 2010. Perlu diketahui, sejak ditahan 2011 lalu, Ba'asyir sudah menjalani masa tahanan selama delapan tahun.
(sah/ain)
"Konteksnya sekarang kan kaitan dengan pilpres sekarang bicara soal terorisme juga. Kenapa tidak dimanfaatkan untuk menanggulangi terorisme," ucap Michdan, Sabtu (19/1).
Kompetensi penanggulangan terorisme jika menggunakan Ba'asyir, kata Michdan, tak diragukan jika dilihat dari kapastisanya. Apalagi Ba'asyir dinilai jauh lebih senior dari pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr Al- Baghdadi.
"Dialah salah satu orang yang dapat dimintai pendapat soal terorisme seperti apa, karena dia punya keahlian juga kan. Nah itu di-compare dengan beberapa pendapat ulama ulama lain," kata dia.
Ba'asyir juga dinilai dapat memberi pemahaman terkait ekstremisme. Menurutnya, Ba'asyir dapat menjelaskan perbedaan antara ekstremis dan teroris. Ini menurutnya penting sehingga dapat menghilangkan anggapan orang Islam yang ekstremis dianggap teroris.
"Ada persoalan mendasar yang sekarang sudah marak. Yaitu soal keagamaan. Dan saya sebagai seorang pengacara yang muslim juga tidak bisa terima kalau seolah-olah ekstremis dari Islam itu adalah teroris. Nah ini bisa dijernihkan," ujarnya.
Bakal kembali berdakwah seusai bebas
Selain itu Michdan mengatakan kliennya tetap akan melakukan kegiatan dakwahnya setelah bebas. Dirinya juga bakal tetap menerima tamu yang meminta nasihat kepada Ba'asyir.
"Oh iya, beliau kan sebagai pendakwah, tentu banyak yang akan datang ke rumahnya. Enggak mungkin ditolak," kata Michdan.
Hanya saja, kata Michdan, Ba'asyir harus tetap membatasi tamu yang mengunjunginya. Selain faktor kesehatan, pembatasan tamu juga untuk mencegah orang-orang yang memiliki maksud lain terhadap Ba'asyir.
"Jangan sampai ada yang masuk, bukan minta nasihat tapi sebetulnya punya program-program lain yang menjebak. Itu juga harus kita seleksi," tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi mengutus Yusril untuk membebaskan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir ke Lapas Gunung Sindur, Bogor pada Jumat (18/1). Alasan kemanusiaan jadi alasan utama Jokowi membebaskam Ba'asyir.
Selain itu, Yusril memastikan Ba'asyir sudah menjalani 2/3 masa tahanan dari putusan 15 tahun penjara pada 2011 karena terbukti menjadi perencana dan penyandang dana pelatihan kelompok bersenjata di pegunungan Jantho, Aceh, pada 2010. Perlu diketahui, sejak ditahan 2011 lalu, Ba'asyir sudah menjalani masa tahanan selama delapan tahun.
ARTIKEL TERKAIT

Menteri Agama Ajak Masyarakat Maafkan Abu Bakar Ba'asyir
Nasional 10 bulan yang lalu
Ma'ruf Amin Disebut Pernah Usul ke Jokowi Bebaskan Ba'asyir
Nasional 10 bulan yang lalu
Ba'asyir Bebas Tanpa Sumpah Setia pada Pancasila
Nasional 10 bulan yang lalu
Wapres JK Belum Tahu Dasar Hukum Pembebasan Ba'asyir
Nasional 10 bulan yang lalu
Kemkumham Jabar Enggan Spekulasi Landasan Ba'asyir Bebas
Nasional 10 bulan yang lalu
Pembebasan Ba'asyir Dinilai Sudah Melalui Kajian Pemerintah
Nasional 10 bulan yang lalu
BACA JUGA

Prabowo Temui Menhan Australia, Bahas Kerja Sama Militer
Internasional • 06 December 2019 11:54
Pelaku Teror London Ingin Bangun Sekolah Khusus Teroris
Internasional • 30 November 2019 12:20
VIDEO: Detik-detik Penikaman di London Bridge
Internasional • 30 November 2019 10:56
Australia Vonis 3 Terdakwa Terorisme Lebih dari 20 Tahun Bui
Internasional • 30 November 2019 05:20
TERPOPULER

FPI Protes Keras Anies soal Penghargaan Diskotek dan Izin DWP
Nasional • 3 jam yang lalu
FPI Minta Anies Cerdas dan Kreatif soal DWP dan Diskotek
Nasional 1 jam yang lalu
Mengenal Teknik Serangga Mandul Batan yang Bisa Cegah DBD
Nasional 13 jam yang lalu