Jalan Gubeng Retak, Polisi Diminta Selesaikan Penyidikan

CNN Indonesia
Senin, 21 Jan 2019 18:17 WIB
Humas Balai Besar Jalan Nasional Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Gubeng minta polisi segera menyelesaikan penyidikan amblasnya jalan, agar lubang bisa ditutup.
Humas Balai Besar Jalan Nasional Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Gubeng minta polisi segera menyelesaikan penyidikan amblasnya jalan, agar lubang bisa ditutup. (CNN Indonesia/Farid)
Gubeng, CNN Indonesia -- Setelah sempat amblas, kini di Jalan Gubeng, Kota Surabaya, terpantau ada retakan. Retakan itu terjadi diduga akibat belum tertutupnya lubang galian basement secara keseluruhan. Lubang galian berukuran 5 kali 5 meter tak segera ditutup karena masih menjadi barang bukti amblasnya jalan Gubeng pada Desember tahun lalu.

Humas Balai Besar Jalan Nasional Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya, Wahyu P Kuswanda mengatakan lubang galian itu tersisa itu membahayakan, karena lokasinya begitu dekat dengan dua lajur Jalan Gubeng sisi barat.

"Itu lubang galian 5 kali 5 meter itu jaraknya sangat dekat dengan badan jalan sisi barat Jalan Raha Gubeng, di lapangan sudah ada keretakan di lerengan galian itu, dan juga sudah merambat di pengerasan di aspal jalan," kata dia saat ditemui di Surabaya, Senin (21/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hingga kini, berdasarkan pantauannya, setidaknya ada tiga titik retakan di jalan itu, dengan panjang lintangan 50 sentimeter dan kelebaran 2 milimeter. Pihaknya pun kata Wahyu, mengkhawatirkan retakan itu bakal semakin merembet dan melebar ke badan jalan yang lain.

Untuk mengantisipasinya, tiga retakan itu, sementara ini hanya ditambal sulaman aspal. Fungsinya, kata Wahyu, hanya sebagai penghalang masuknya aliran air melalui celah retakan.

"Tambal sulam itu akan memperlambat saja, jadi dengan adanya retakan ditutup, hanya untuk mencegah air hujan untuk tidak masuk ke bawah kekerasan jalan, karena air kalau sudah masuk ke tanah bisa mengalir ke samping, membuat instabilitas badan jalan," kata Wahyu.

Apalagi, cuaca Surabaya yang beberapa hari ini mengalami curah hujan yang tinggi. Hal itu, kata Wahyu, bisa saja mengakibatkan kerusakan yang lebih parah karena hujan membuat struktur air menjadi meninggi di area tersebut.

Untuk itu, kata Wahyu, pihaknya pun telah mengeluarkan surat rekomendasi kepada Wali Kota Surabaya, Kepolisian Daerah Jawa Timur Surat Ketua bernomor : BK.0303-Komite K2/06 tertanggal 19 Januari 2019 perihal : Terkait Penanganan Setelah Ditimbun Kembalinya Kelongsoran pada Jalan Raya Gubeng.

"Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya berharap pencarian barang-bukti
yang dilakukan pihak Kepolisian segera tuntas, sehingga galian tanah 5 meter kali lima meter itu segera bisa ditimbun kembali dan rekonstruksi saluran serta jalur pedestrian pada sisi barat Jalan Raya Gubeng Surabaya segera bisa diselesaikan agar pembukaan dan pengoperasian 4 lajur Jalan Raya Gubeng Surabaya dapat segera dilakukan," kata Wahyu.

Sementara itu, secara terpisah Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan lubang galian barang bukti di sisi Jalan Raya Gubeng Surabaya bakal diurug ketika proses penyidikan kasus amblasnya jalan tersebut telah dirampungkan

"Jika itu sudah selesai dan dinyatakan oleh penyidik bahwa penyidikan itu tidak lagi memerlukan locus delikti maka kita tidak akan menghalangi pekerjaan itu, silahkan di urug dan sebagainya," kata dia.

Namun, jika proses pencarian dan pembuktian belum selesai dilakukan, maka pihaknya pun akan melarang pihak manapun untuk melakukan pengurukan di galian tersebut

"Tetapi kalau diperlukan dalam rangka pembuktian membuat suatu pidana maka kita lakukan pelarangan dulu untuk dilakukan pengurukan," katanya.

(frd/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER