Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden nomor urut 02
Prabowo Subianto disebut tidak akan mengubah gaya penyampaian menjadi lebih menyerang dalam
debat capres kedua yang akan berlangsung pada 17 Februari.
"Ya beliau tidak [berubah] menurut saya begitu. Tapi diskusi akan terus berlangsung. Ini kan masih ada waktu beberapa minggu," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (28/1).
Muzani mengatakan Prabowo akan tetap mempertahankan gaya seperti debat perdana dengan tidak terpancing untuk bersikap agresif dan menyerang Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya Prabowo memiliki prinsip tidak ingin memenangkan sebuah perdebatan melalui cara yang menyombongkan diri.
"Beliau ingin menang, tidak ingin dengan cara menepuk dada atau dengan kesombongan sehingga inilah prinsip-prinsip yang terus beliau pegang teguh," ujarnya.
Terpisah, Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said menjelaskan gaya defensif yang ditunjukkan Prabowo saat debat perdana, tidak mengurangi materi dan substansi yang disampaikan.
"Jadi yang akan dipertahankan Prabowo adalah menjaga substansi dan memberikan pikiran-pikiran terbaik ke depan untuk membangun negara lebih baik," kata Sudirman terpisah.
Lebih lanjut Sudirman mengatakan gaya terlalu menyerang dalam debat juga tidak terlalu baik. "Menurut saya pada level tertentu terlalu agresif juga terkesan kurang baik," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum akan menyelenggarakan debat kedua pada 17 Februari di Hotel Sultan, Jakarta. Debat kedua akan menghadapkan Joko Widodo dan Prabowo, dengan mengusung tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.
Konsultasi Anggota DPR
Sudirman menyatakan Prabowo akan meminta masukan kepada pakar dan anggota dewan dalam debat capres kedua.
Hal ini kata Sudirman, seperti yang dilakukan pada debat perdana capres-cawapres yang mengangkat tema hukum, korupsi, terorisme dan hak asasi manusia (HAM).
"Rencananya kita akan bikin satu sesi diskusi, lokakarya, untuk mendengar masukan-masukan dari anggota komisi-komisi yang relevan," kata Sudirman.
Untuk sektor energi dan sumber daya alam, Sudirman mengatakan pihaknya akan menghadirkan anggota Komisi VII DPR yang berasal dari partai koalisi pengusung Prabowo-Sandi. Begitupula dengan tema lain, akan menghadirkan dari anggota komisi-komisi terkait.
"Jadi nanti kita akan mengundang teman-teman dari fraksi koalisi lah, dari PAN, Gerindra, Demokrat dan juga dari PKS," ujarnya.
Sudirman mengatakan tujuan meminta masukan dari para anggota dewan karena mereka dianggap memahami situasi dan kondisi di sektor masing-masing yang menjadi tema debat. Salah satunya adalah masalah ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil dan impor minyak dan gas (migas).
"Karena impor itu, Anda semua tahu impor migas itu memberi kontribusi besar pada defisit neraca perdagangan kita. Jadi salah satunya itu," kata dia.
Selain anggota dewan, Sudirman mengatakan para ahli, akademisi dan praktisi juga akan dilibatkan untuk memberi masukan kepada Prabowo.
Hal itu dikatakan Sudirman akan menjadi masukan agar Prabowo-Sandi dapat membawa tawaran perbaikan dalam debat. Namun, dia enggan mengungkap siapa saja ahli yang akan diminta masukan.
"Sebagian saya tidak bisa sebut karena mereka masih di kampus negeri, PNS, jadi agak tidak ingin dibukalah. Tapi kita mendapat masukan dari para pakar kredibel di bidang masing-masing," ujarnya.
(swo/wis)