PDIP Sindir Caleg Eks Koruptor Bentuk Kebocoran Ala Prabowo

CNN Indonesia
Jumat, 08 Feb 2019 13:44 WIB
PDIP mempersilakan Prabowo melaporkan tudingannya soal dugaan anggaran negara bocor Rp500 triliun setiap tahun agar tak melulu beretorika di ranah publik.
Sekjen PDIP Hasto Kristianto mempersilakan Prabowo melaporkan tudingannya soal dugaan anggaran negara bocor Rp500 triliun. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristianto mengkritik pernyataan calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto soal klaim anggaran bocor Rp500 triliun.

Hasto menyindir bentuk kebocoran justru terjadi ketika terdapat parpol yang meloloskan calon anggota legislatif eks terpidana korupsi untuk berpartisipasi di Pemilu 2019.

"Terbukti kebocoran nyata yang terjadi dalam pencalegan ada calon legislatif eks-koruptor. Itu kan juga kebocoran," kata Hasto dalam Safari Politik PDIP di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (8/2).

KPU diketahui telah merilis 49 nama caleg eks narapidana kasus korupsi. Mereka antara lain 16 caleg DPRD provinsi, 24 caleg DPRD Kabupaten/kota, dan 9 calon anggota DPD. Mereka semua merupakan anggota dari 12 parpol peserta pemilu 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerindra, selaku Parpol yang diketuai Prabowo meloloskan enam nama caleg eks koruptor untuk maju dalam Pemilu 2019.

Hasto menganggap isu kebooran anggaran kerap direproduksi oleh Prabowo sejak Pilpres 2014.

Hasto menyarankan Prabowo melaporkan langsung kebocoran itu ke pihak berwenang, ketimbang terus menyebarkan narasi pesimisme bagi masyarakat.

"Sebaiknya dilaporkan saja kalau melihat fakta-fakta itu sehingga bukan retorika. Tugas pak Jokowi menyelesaikan yang dulu belum diselesaikan," kata dia.

Prabowo sebelumnya mengatakan pembangunan Indonesia seharusnya dinikmati oleh seluruh masyarakat. Namun pada kenyataannya anggaran yang disusun pemerintah setiap tahunnya justru bocor dan dikorupsi.

Berdasarkan data yang dikantonginya, Prabowo menyebut setidaknya ada kebocoran anggaran akibat penambahan besaran jumlah alokasi dana (mark up) sekitar Rp500 triliun per tahun.
(rzr/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER