Panitia HPN Tak Undang Calon Presiden 2019

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Feb 2019 14:19 WIB
Penanggung Jawab HPN, Margiono mengatakan panitia sengaja tidak mengundang capres 2019. Panitia hanya mengundang Jokowi dalam kapasitas sebagai presiden RI.
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) menegaskan tidak mengundang calon presiden 2019. Kehadiran Joko Widodo di HPN 2019 di Grand City Convention Center, Surabaya, dalam kapasitas sebagai Presiden Republik Indonesia.

Penanggung Jawab HPN, Margiono mengatakan panitia memang sengaja tak mengundang capres dan cawapres.

"Saya laporkan hanya ada satu yang tidak kami undang dalam HPN, yaitu calon presiden," kata Margiono saat membuka puncak HPN, Sabtu (9/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu berpendapat jika ia mengundang para calon presiden, maka panitia akan kerepotan.

"Mengundang calon presiden karena calonnya dua, repot kalau diundang, kalau yang datang satu dikira pilih kasih, kalau datang sama-sama sulit menempatkan kursinya," ujar dia.

Untuk itu, ia dan pihak penyelenggara pun memutuskan hanya mengundang Jokowi saja, sebagai Presiden RI yang masih resmi menjabat hingga kini.

"Karena itu saya memutuskan yang diundang adalah presiden saja," kata Margiono, disambut tepuk tangan audience.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga dianugerahi penghargaan Medali Kemerdekaan Pers. Medali kemerdekaan pers adalah penghargaan tertinggi dari masyarakat pers kepada pihak yang dinilai berjasa besar bagi pers.

"Ada hadiah istimewa, satu penghargaan yang luar biasa yaitu satu penghargaan kemerdekaan pers kepada Presiden Jokowi," katanya.

Pemberian penghargaan itu, kata Margiono, lantaran Jokowi dinilai, tak pernah mencederai kehidupan kemerdekaan pers, dan memberikan kesempatan luas kepada kemerdekaan pers yang sehat, positif dan memberikan masa depan yang lebih baik.

Jokowi mengaku bangga menerima penghargaan tersebut. Ia mengatakan, pemerintah selama ini menjamin kemerdekaan dan kebebasan pers, termasuk menerima segala kritik sebagai bentuk kritik sosial.

"Saya juga mengajak pers terus meneguhkan jati dirinya sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya, serta selalu meneguhkan jati dirinya untuk tetap mengedukasi masyarakat," katanya.

Di puncak peringatan HPN, sejumlah tokoh juga menerima penghargaan karena dinilai berkontribusi bagi perkembangan pers.
Penghargaan Kepedulian Pers kategori instansi pemerintah diberikan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Penghargaan Warta Bakti Utama diberikan kepada Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang. Anugerah Perintis Pers diberikan kepada kepada Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Sementara Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya menerima Digital Award.
(ugo/frd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER