
Puji Pers, Jokowi Bicara Fenomena Keganasan Pascakebenaran
CNN Indonesia | Sabtu, 09/02/2019 10:03 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyatakan media massa penting untuk menyuarakan kebenaran di tengah-tengah fenomena keganasan pascafakta dan pascakebenaran.
Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar di Surabaya (9/2). Dia menuturkan media arus utama dibutuhkan untuk menjernihkan informasi.
"Peran utama media penting antara lain amplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan pascafakta dan pascakebenaran," kata Jokowi.
Dia menuturkan media harus menjaga misinya untuk mencari kebenaran dan menjaga optimisme. Di sisi lain, dia juga mengutip Edelman Trust Barometer bahwa media konvensional tetap lebih dipercaya dibandingkan dengan media sosial.
Pada 2016, katanya, tingkat kepercayaan terhadap media konvensional mencapai 59 persen. Sedangkan pada tahun lalu, tingkat kepercayaan itu mencapai 63 persen. "Semakin ke sini, semakin tidak percaya dengan media sosial," kata Jokowi.
Dia menuturkan hal itu membuat dirinya gembira terkait dengan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pers.
Internet dan Hoaks
Seiring dengan masifnya penggunaan internet, Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo mengatakan selama tiga tahun terakhir hoaks, kebohongan, kebencian, fitnah dan ketidakpercayaan begitu marak. Terlebih penyebaran hoaks tercalal kian marak seiring dengan tingginya tensi politik.
Untuk itu, ia mengajak media nasional sebagai wahana komunikasi massal meredam peredaran hoaks di tengah masyarakat.
"Saya merasa perlu mengajak elemen wartawan meneguhkan kembali kode etik jurnalistik, hal ini penting agar perannya dalam kritik dan koreksi," ucap Yoseph.
(frd/asa)
Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar di Surabaya (9/2). Dia menuturkan media arus utama dibutuhkan untuk menjernihkan informasi.
"Peran utama media penting antara lain amplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan pascafakta dan pascakebenaran," kata Jokowi.
Dia menuturkan media harus menjaga misinya untuk mencari kebenaran dan menjaga optimisme. Di sisi lain, dia juga mengutip Edelman Trust Barometer bahwa media konvensional tetap lebih dipercaya dibandingkan dengan media sosial.
Pada 2016, katanya, tingkat kepercayaan terhadap media konvensional mencapai 59 persen. Sedangkan pada tahun lalu, tingkat kepercayaan itu mencapai 63 persen. "Semakin ke sini, semakin tidak percaya dengan media sosial," kata Jokowi.
Dia menuturkan hal itu membuat dirinya gembira terkait dengan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pers.
Internet dan Hoaks
Seiring dengan masifnya penggunaan internet, Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo mengatakan selama tiga tahun terakhir hoaks, kebohongan, kebencian, fitnah dan ketidakpercayaan begitu marak. Terlebih penyebaran hoaks tercalal kian marak seiring dengan tingginya tensi politik.
Untuk itu, ia mengajak media nasional sebagai wahana komunikasi massal meredam peredaran hoaks di tengah masyarakat.
"Saya merasa perlu mengajak elemen wartawan meneguhkan kembali kode etik jurnalistik, hal ini penting agar perannya dalam kritik dan koreksi," ucap Yoseph.
(frd/asa)
ARTIKEL TERKAIT

AJI: Hari Pers Jangan Dijadikan Ajang Cari Uang
Nasional 1 minggu yang lalu
Remisi Susrama, Jurnalis dan Aktivis Surabaya Surati Jokowi
Nasional 2 minggu yang lalu
Jokowi Janji Upayakan Angkat Penyuluh Pertanian Jadi ASN
Nasional 2 minggu yang lalu
Silat Pagar Nusa, Jokowi dan Kesaktian Sesepuh NU
Nasional 2 minggu yang lalu
Tukang Cukur: Pak Jokowi Setia dengan Satu Model Rambut
Nasional 1 bulan yang lalu
LIPI: Jawa Barat, Aceh, dan Banten Tertinggi Informasi Hoaks
Nasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Selain Literasi Digital, Tekan Hoaks Pakai Stimulasi Otak
Teknologi • 20 February 2019 09:18
Candu Hoaks Juga Menyasar Orang Berpendidikan Tinggi
Teknologi • 19 February 2019 15:16
Hoaks Pilpres Dibuat untuk Picu Kecemasan dan Ketakutan
Teknologi • 19 February 2019 09:36
Ahli Sebut Sebar Hoaks Butuh Kreativitas Otak
Teknologi • 19 February 2019 08:30
TERPOPULER

Jejak Para Purnawirawan di Pusaran Bisnis Tambang dan Sawit
Nasional • 3 jam yang lalu
Pemerintah Didesak Blak-blakan Buka Semua Dokumen HGU Lahan
Nasional 1 jam yang lalu
Penjelasan Tim Prabowo Sempat Mau Boikot Debat Capres Kedua
Nasional 54 menit yang lalu