
Yohana: Media Tak Boleh Pamerkan Korban Prostitusi Online
CNN Indonesia | Minggu, 10/02/2019 04:53 WIB

Surabaya, CNN Indonesia -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susama Yembise menyebut wartawan seharusnya tak mengeksploitasi gambar perempuan yang terlibat prostitusi daring atau online. Menurutnya, hal itu jelas dilarang dalam kode etik jurnalistik.
Hal ini disampaikannya dalam puncak Hari Pers Nasioanal (HPN) 2019 di Grand City Convention Center, Surbaya, Sabtu (9/2)..
"Jadi ada beberapa media yang menyampaikan secara langsung tentang prostitusi online ini, banyak yang saya lihat media masih mengekspose gambar daripada korban kalau, sesuai dengan kode etik media, tidak boleh memamerkan, mengekspose korban-korban tersebut," ujarnya.
Untuk itu, mencegah hal tersebut kembali terulang, pihaknya mengajak unsur pers untuk menandatangani nota kesepahaman atau MoU tentang pengembangan kapasitas wartawan agar lebih menjaga kode etik dan responsif soal gender.
"Kita sudah MoU, salah satunya media harus menjaga kode etik tersebut. Jadi hak-hak perempuan yang harus dijaga, dan itu bukan bersifat confidential, ya itu yang saya harapkan," ucap Yosana.
Nantinya, lanjut dia, hasil dari MoU tersebut akan ditindaklanjuti dengan pembuatan indikator-indikator khusus soal media responsif gender dan anak.
Tak hanya itu, Yosana mengatakan pihaknya ke depan juga akan membuat panduan peliputan dan pelatihan khusus kepada para jurnalis agar lebih responsif terhadap isu gender dan hak-hak anak.
"Saya mohon agar jurnalis-jurnalis ini terus mengikuti pelatihan khusus, dan kalau bisa mereka menerima penghargaan atau sertifikat yang responsif gender dan juga memperhatikan hak-hak anak. Ada sertifikat yang menunjukan bahwa mereka betul-betul kredibel dan punya profesionalisme dalam menulis tentang perempuan dan anak," papar dia.
Terlebih, menurutnya, isu kesetaraan gender menjadi pilar utama dalam Sustainable Development Goals (SDG's) yang telah ditentukan oleh PBB.
"Jadi masih belum semua media itu mengangkat isu perempuan dan anak, media harus lebih fokus melihat perempuan sebagai salah satu pilar dalam sustainable development goals, kesetaraan gender menjadi isu utama," kata dia.
[Gambas:Video CNN]
(frd/arh)
Hal ini disampaikannya dalam puncak Hari Pers Nasioanal (HPN) 2019 di Grand City Convention Center, Surbaya, Sabtu (9/2)..
"Jadi ada beberapa media yang menyampaikan secara langsung tentang prostitusi online ini, banyak yang saya lihat media masih mengekspose gambar daripada korban kalau, sesuai dengan kode etik media, tidak boleh memamerkan, mengekspose korban-korban tersebut," ujarnya.
"Kita sudah MoU, salah satunya media harus menjaga kode etik tersebut. Jadi hak-hak perempuan yang harus dijaga, dan itu bukan bersifat confidential, ya itu yang saya harapkan," ucap Yosana.
Nantinya, lanjut dia, hasil dari MoU tersebut akan ditindaklanjuti dengan pembuatan indikator-indikator khusus soal media responsif gender dan anak.
"Saya mohon agar jurnalis-jurnalis ini terus mengikuti pelatihan khusus, dan kalau bisa mereka menerima penghargaan atau sertifikat yang responsif gender dan juga memperhatikan hak-hak anak. Ada sertifikat yang menunjukan bahwa mereka betul-betul kredibel dan punya profesionalisme dalam menulis tentang perempuan dan anak," papar dia.
Terlebih, menurutnya, isu kesetaraan gender menjadi pilar utama dalam Sustainable Development Goals (SDG's) yang telah ditentukan oleh PBB.
[Gambas:Video CNN]
(frd/arh)
ARTIKEL TERKAIT

Diperiksa 12 Jam, Vanessa Angel Jatuh Pingsan
Nasional 2 minggu yang lalu
MUI Jatim Ingin Pelacur dan Pengguna Jasa Prostitusi Dipidana
Nasional 1 bulan yang lalu
Komnas Perempuan Kritik Ekspose Berlebihan Prostitusi Online
Nasional 1 bulan yang lalu
Era Digital, Ketika Ketukan Jari Memandu 'Tamasya' Syahwat
Nasional 1 bulan yang lalu
Yohana Usulkan Batas Usia Perkawinan bagi Perempuan 20 Tahun
Nasional 2 bulan yang lalu
PSK Difabel Terjaring Razia Satpol PP Flores Timur, NTT
Nasional 2 bulan yang lalu
BACA JUGA

Pengamat: Vannesa Angel Dinilai Tak Tepat Dijerat UU ITE
Teknologi • 17 January 2019 17:24
Kasus Prostitusi, YPI Sudah Pecat Finalis Puteri Indonesia
Gaya Hidup • 14 January 2019 00:02
Kait Kelindan Artis, Gaya Hidup Glamor, dan Prostitusi
Gaya Hidup • 10 January 2019 15:57
Di Balik Hubungan Selebriti dan Prostitusi
Hiburan • 09 January 2019 17:39
TERPOPULER

Adu Sorak 'Raja Utang' vs 'Tukang Bohong' di Debat Capres
Nasional • 6 jam yang lalu
Setnov Minta Riza Chalid Bayar Utang untuk Uang Pengganti KPK
Nasional 2 jam yang lalu
PDIP dan Partai Asing Bahas Situasi Akar Rumput Saat Pemilu
Nasional 1 jam yang lalu