Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief menyebut debat kedua calon presiden antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, Minggu (17/2) malam, berakhir dengan hasil imbang. Namun, dia menilai masyarakat jadi tahu siapa di antara keduanya yang merupakan orang baik.
"
Draw 0-0, tapi rakyat makin melihat watak siapa orang baik," tutur Andi saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (18/2).
Andi mengatakan indikator orang baik yang dimaksudnya adalah jujur mengakui atas tudingan yang dilontarkan. Menurut dia, Prabowo lebih cocok menjadi presiden selanjutnya karena watak baiknya telah nampak di sesi debat capres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Video CNN]Diketahui, Jokowi sempat menyinggung soal kepemilikan lahan oleh Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh dalam jumlah yang besar. Di akhir debat , Prabowo mengakui dia memiliki hak guna usaha atas lahan yang dimaksud Jokowi. Dia pun tidak keberatan memberikan kembali lahan itu kepada negara.
"Ibarat sepak bola, kelihatan yang punya prospek untuk lebih maju karena wataknya jujur," kata Andi.
 Andi Arief bersama Prabowo Subianto. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Andi mengamini bahwa dirinya menyebut debat capres berakhir dengan skor kacamata. Meski begitu, dia menilai kubu petahana lebih patut merasa panik atas skor tersebut.
"Bagi juara bertahan,
draw adalah kiamat kecil," ujarnya.
Kondisi Pemilihan Umum (KPU) baru saja menggelar debat capres kedua di Hotel Sultan , Jakarta pada Minggu malam (17/2). Tema debat capres kedua adalah sumber daya alam, lingkungan hidup, pangan, energi dan infrastruktur.
Perihal serangan Jokowi terhadap Prabowo soal penguasaan lahan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengaku sudah mengadukan kepada KPU. Wakil ketua BPN Priyo Budi Santoso menilai serangan Jokowi itu bersifat personal dan tidak boleh dilontarkan saat debat .
"Tadi kita langsung sampaikan protes kepada KPU. Dan KPU, kita pertanyakan bahwa itu tidak etis. Permalukan pribadi yang tidak boleh dalam tata tertib. Menurut kami itu langgar tata tertib," kata Priyo di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (18/2) dini hari.
Priyo mengatakan KPU bakal menindaklanjuti hal itu. Dia mengklaim Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) juga akan melakukan hal yang sama.
"Jawaban KPU, nanti kita rapatkan, dan mempersilahkan Bawaslu untuk tindak lanjuti. Bawaslu kabarnya akan merapatkan masalah ini," kata dia.
(bmw/ain)