Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden RI
Jusuf Kalla (JK) membantah pernyataan Capres nomor urut 02
Prabowo Subianto yang khawatir perkembangan perusahaan rintisan (
startup) dengan valuasi di atas US$1 miliar atau
unicorn akan mendorong aliran dana ke luar negeri. Menurut JK, keberadaan
startup unicorn justru mendatangkan aliran dana ke dalam negeri.
"Terbalik itu. Unicorn dalam praktiknya mendatangkan modal asing. Kalau ada keuntungan tentu dibagi, biasa dalam bisnis. Jadi bukan keluar, justru masuk," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (19/2).
Masuknya aliran dana dari luar negeri itu, kata JK, menjadi modal untuk mengembangkan bisnis
startup itu sendiri. Ia mencontohkan sejumlah
startup unicorn di Indonesia yang mendapat pendanaan investor luar negeri seperti dari SoftBank Group hingga Alibaba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dari SoftBank, Bukalapak ada dari Alibaba, macam-macamlah. Jadi justru uang itu masuk ke dalam negeri," katanya.
Selain itu, pendanaan tersebut juga dinilai berdampak positif bagi ribuan karyawan yang bekerja di
startup.
"Itu berikan lapangan kerja jutaan orang, itu yang kita butuhkan. Dan kita bersyukur anak-anak muda kita yang kerjakan itu," ucap JK.
Unicorn merupakan istilah yang sangat familiar di dunia perusahaan rintisan atau
startup. Istilah
unicorn digunakan untuk mendeskripsikan perusahaan rintisan yang telah mengantongi valuasi lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun (asumsi kurs Rp14 ribu per dolar AS).
Saat ini terdapat empat
unicorn di Tanah Air, yakni Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka. Salah satu di antaranya, Go-Jek diketahui telah meraih pendanaan dari sejumlah investor termasuk Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures, dan Formation Group.
Pembahasan soal
unicorn ini sebelumnya muncul dalam debat capres Minggu (17/2) malam. Prabowo saat itu mengaku khawatir perkembangan
startup unicorn yang kian masif akan mendorong semakin besar aliran dana ke luar negeri.
"Kalau ada
unicorn hebat, saya khawatir mempercepat nilai tambah kita dan uang-uang kita lari ke luar negeri. Silahkan Anda ketawa tapi ini masalah bangsa," ujar Prabowo dalam debat capres kedua kala itu.
(psp/kid)