Jakarta, CNN Indonesia --
Kebakaran kapal nelayan di Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2), diperkirakan menimbulkan kerugian mencapai miliaran rupiah.
"Kalau dihitung satu kapal itu ada sampai Rp4 miliar karena alat tangkap cukup mahal, tapi ini lagi dihitung dulu kerugiannya," kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Darjamuni, kepada
CNNIndonesia.com, Senin (25/2).
Dari data Kepala Pelabuhan, lanjutnya, setidaknya ada 34 unit kapal yang terbakar. Setiap kapal, kata dia, memiliki setidaknya 14 orang Anak Buah Kapal (ABK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau itu kapal besar rata-rata 15 sampai 20 [ABK] ya sudah ratusan [ABK] kan. Cuma saya ini koordinasi dengan kepala pelabuhannya," jelas dia.
Adapun dugaan awal kebakaran kapal tersebut berasal dari kapal milik Pertamina yang sedang dalam perbaikan. Sementara di sekitar kapal itu banyak kapal lain dan mengakibatkan api menjalar.
"Banyak kapal yang masih menunggu perizinan dan tidak melaut. Jadi rapatlah [posisi antar kapal] itu gampang sekali [api menyebar] ke kapal sebelahnya," jelas dia.
Sejauh ini DKI belum akan memberikan bantuan atas kasus tersebut karena kewenangan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun, Darjamuni menyebut Pemprov DKI akan memberikan bantuan bagi nelayan yang memang memiliki KTP DKI.
"Justru yang tadi kalau ABK nya bener warga DKI biasanya kits memperhatikan. Tapi itu juga sebagian besar warga bukan warga DKI nelayannya," tutup dia.
[Gambas:Video CNN] (ctr/arh)