Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (
KPU) tak akan menayangkan lagi pertanyaan berbentuk video di
Debat Cawapres 2019. Pertanyaan berbentuk video sebelumnya jadi inovasi dalam Debat Capres Kedua
Pilpres 2019.
Ketua KPU Arief Budiman menyampaikan penghapusan video dilakukan karena Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengaku tidak bisa memahami pertanyaan berbentuk video tersebut.
"Mereka agak kesulitan kayaknya bisa menangkap pesan dari film itu. Nah, kemungkinan kita akan ubah terkait dengan metode penyampaian pertanyaan melalui gambar film. Artinya pertanyaan akan disampaikan oral," kata Arief di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menyampaikan sebenarnya KPU menyarankan untuk menambah durasi video dari 30 detik menjadi 60 detik. Hal itu dilakukan agar mudah dipahami, tetapi dua timses tetap keberatan.
KPU memberi opsi mengganti video dengan mempersilakan undangan debat bertanya langsung ke kandidat, dalam hal ini Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.
Kedua timses merespons positif usulan KPU. Namun mereka menyarankan untuk diterapkan di debat keempat.
"Mereka merespons positif merespons baik, tapi untuk diterapkan di debat yang ketiga, menurut mereka terlalu mepet. Nanti malah kita tidak mendapatkan penanya yang
qualified," ucap dia.
Sebelumnya, KPU menayangkan dua video sebagai pemantik debat eksploratif atau tarung bebas di Debat Capres Kedua Pilpres 2019. KPU menyediakan lima video sesuai tema yang diusung.
Sebelum debat dimulai, Arief Budiman mengundi video yang akan diputar. Kemudian Jokowi dan Prabowo mendapat kesempatan 16 menit beradu gagasan tentang video itu. Dua video yang ditayangkan di debat kedua membahas lubang tambang dan kekayaan maritim.
[Gambas:Video CNN] (dhf/pmg)