Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (
PBNU)
Said Aqil Siroj mengatakan sekitar 20 ribu peserta yang hadir dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Nasional Nahdlatul Ulama (
NU) mendoakan Presiden
Joko Widodo.
Dalam kesempatan itu, Said mendoakan calon presiden nomor 01 itu mendapat kepercayaan dari rakyat. Ia menyebut bahwa doa yang dipanjatkan dirinya dan para peserta Munas Alim Ulama dan Konbes NU bukan kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Mendoakan bapak Jokowi mendapat kepercayaan dari rakyat, mendoakan bukan kampanye. Ketua PBNU enggak boleh kampanye," kata Said di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said mengatakan acara kali ini mengangkat tema 'Memperkuat Ukhuwah Wathaniyah untuk Kedaulatan Rakyat' karena dilandasi situasi menjelang pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan. Menurut dia, NU perlu mengingatkan bahwa hasil pemilihan umum harus menjunjung kedaulatan rakyat.
"Oleh karenanya pilpres tak boleh berhenti dalam ajang suksesi kekuasaan, namun momentum penegakan kedaulatan rakyat," ujarnya.
Said melanjutkan bahwa NU didirikan dengan dua mandat besar, yakni peran tanggung jawab keagamaan dan tanggung jawab kebangsaan. Untuk tanggung jawab kebangsaan, kata Said, NU selalu membantu program-program pemerintah dan juga membantu menjaga NKRI.
Ia menegaskan siapa saja pihak yang ingin mengganggu keutuhan NKRI akan berhadapan dengan pihaknya.
"Maka kita harus tegas. Yang anti-Pancasila yang gerogoti NKRI, usir!" kata Said.
Said menambahkan Munas Alim Ulama dan Konbes NU akan membahas sejumlah masalah penting, di antaranya permasalahan sampah plastik, konsep Islam nusantara, hingga politisasi agama. Acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU akan digelar selama tiga hari, mulai hari ini sampai Jumat 1 Maret 2018.
[Gambas:Video CNN] (fra/ain)