Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden
Sandiga Uno mengaku banyak mendapat masukan jelang
debat calon wakil presiden 17 Maret mendatang, salah satunya dari Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan.
Anies mengakui hal tersebut dan menyatakan Sandi banyak bertanya terkait isu pendidikan.
"Ngobrol saja. Ya (bicara) pendidikan lah," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya menjadi Gubernur DKI, Anies pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Namun dia tak menuntaskan masa jabatannya karena terkena kebijakan perombakan kabinet pada Juli 2016. Posisinya saat itu digantikan Muhadjir Effendy.
Selepas jadi menteri Anies bersama Sandiaga bertarung di Pilgub DKI Jakarta dan berhasil menang. Dia mengalahkan dua pasangan calon lain, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Anies mengaku banyak menjelaskan isu-isu pendidikan terkini. Namun Anies enggan buka-bukaan terkait materi yang dia paparkan kepada Sandiaga.
"Dia mau debat dia tanya soal kebijakan-kebijakan pendidikan apa yang perlu menjadi perhatian. Masak ngomongin (saran) di sini," jelas Anies.
Debat cawapres pada 17 Maret nanti akan mempertemukan Sandiaga dengan Ma'ruf Amin. Debat mengangkat tema pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, sosial, dan budaya. Debat digelar di Hotel Sultan, Jakarta dan disiarkan langsung oleh Trans 7, Trans TV, dan CNN Indonesia TV.
Sandi sebelumnya mengatakan akan menyampaikan gagasannya terkait kesejahteraan guru honorer. Hal ini disebut Sandi karena nasib guru honorer yang disebut Anies sangat memprihatinkan.
"Sampaikan mengenai komitmen kami bahwa kami akan meningkatkan kesejahteraan guru-guru honorer yang sekarang masih sangat memprihatinkan," kata Sandi.
Tak hanya itu, Sandi berjanji akan segera meningkatkan status para guru honorer jika terpilih memimpin Indonesia bersama Prabowo Subianto.
"Saya juga akan meningkatkan status mereka setelah berpuluh-puluh tahun mengabdi belum dapat kejelasan status," kata Sandi.
(ctr/wis)