Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menduga motif Forum Umat Islam (
FUI) menggelar Apel Siaga Umat di depan Komisi Pemilihan Umum (
KPU) bertujuan mendelegitimasi penyelenggara pemilu.
"[Demo] Itu isu yang mengkhawatirkan," kata Antoni saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Jumat (1/3).
FUI mengklaim bakal mengerahkan 20 ribu massa untuk berunjuk rasa menuntut KPU untuk menyelenggara Pemilu 2019 yang damai dan bersih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antoni mengaku khawatir kelompok FUI nantinya tak mengakui hasil resmi Pilpres 2019 apabila jagoan capres-cawapres yang didukungnya kalah.
Sebab, kata dia, kelompok tersebut kerap menggaungkan narasi yang kerap mendelegitimasi KPU dan Bawaslu belakangan ini.
"Nanti kalau mereka kalah mereka punya alasan bahwa ini Pak Jokowi menang karena keberpihakan penyelenggara, padahal Bawaslu dan KPU bekerja sangat profesional," kata dia.
Lebih lanjut, Sekjen PSI itu mengatakan narasi yang digaungkan beberapa pihak untuk mendelegitimasi penyelenggara pemilu sangat berbahaya bagi demokrasi di Indonesia. Sebab, kata dia, banyak masyarakat nantinya tak percaya dengan hasil Pemilu, bahkan terhadap proses demokrasi yang berjalan di Indonesia.
"Maka dulu pernyataan Andi Arief itu bahaya sekali, jadi kalau mereka kalah sudah ada anggapan kalau kertas suara sudah dicoblos sekian kontainer. Itu bahaya sekali, ini orang jadi enggak percaya pada hasil pemilihan," kata dia.
Antoni menilai kinerja KPU dan Bawaslu sudah baik dan profesional selama gelaran kampanye Pemilu 2019 ini.
Meski sempat memendam kekecewaan terhadap keputusan Bawaslu, Antoni mengaku sangat menghormati apapun keputusan yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut.
"Kami juga ada kekecewaan kepada Bawaslu, misalnya kemarin Ketua PA 212 ternyata tak diproses, dalam hati kecil kami kecewa, tapi itu diambil oleh penyelenggara pemilu yang harus kami hormati, gitu," kata dia.
Sekjen FUI Al Khaththath mengatakan aksi di KPU bukan bentuk dukungan bagi salah satu pasangan capres-cawapres.
"Seruannya mendukung KPU untuk mewujudkan pemilu, bersih, jujur, dan adil tanpa kecurangan. Kita bertekad untuk mengikuti dan menggerakkan umat Islam untuk mengikuti pemilu jujur dan bersih," kata Al Khaththath di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (24/2).
[Gambas:Video CNN] (ugo/rzr)