Jakarta, CNN Indonesia -- Penderita
obesitas asal Karawang, Jawa Barat,
Sunarti (40), meninggal dunia pada Sabtu (2/3). Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan, kondisi Sunarti dalam keadaan baik sebelum diperbolehkan pulang.
Direktur Umum RSHS Bandung, dr. R. Nina Susana Dewi mengatakan, saat pulang Sunarti dibekali obat-obatan dan edukasi asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhannya.
"Pada Jumat, 1 Maret 2019, tim dokter menyatakan Ibu Sunarti aman untuk dipulangkan dengan kondisi tensi baik, nadi baik, respirasinya baik dan suhu tubuh baik," ujar Nina di RSHS Bandung, Senin (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nina menjelaskan, Sunarti juga sudah bisa duduk dengan posisi 90 derajat, serta sudah dapat mentoleransi kalori makanan sebesar 450 kalori/hari.
"Dan tim medis menyatakan kondisi tersebut memungkinkan perawatan di rumah, memberikan obat dan tentu dengan edukasi perawatan selama berada di rumah," kata Nina.
Sunarti dirawat sejak 1 Februari 2019. Sebelumnya, ia dirujuk dari RS Karawang. Untuk penanganan obesitas selama perawatannya, Nina menambahkan, RSHS membentuk tim khusus yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, yang telah berupaya semaksimal mungkin.
Pada 18 Februari Sunarti menjalani operasi bariatrik, yaitu pengecilan lambung. Operasi berjalan dengan baik dan selama pasca operasi, Sunarti dalam kondisi yang baik.
Karenanya Nina membantah Sunarti dipulangkan karena kuota BPJS miliknya habis, melainkan murni karena kondisi yang sudah aman untuk dipulangkan secara medis. Meski di satu sisi Nina mengamini bahwa perawatan Sunarti dengan penyakit obesitasnya membutuhkan biaya besar.
"Tapi kami berkomitmen memberikan pelayanan yang berfokus
patient safety sehingga kami berusaha seoptimal mungkin memberikan pelayanan, dan dokter sudah bekerja sesuai aturan berlaku tanpa melihat berapa biaya paket BPJS," ujar dia.
"Itu berlaku bukan hanya untuk ibu Sunarti, karena kami sudah punya tahapan kalau paket BPJS habis. Jadi tidak ada hubungan dengan paket BPJS," kata Nina.
Sunarti adalah pasien obesitas dengan bobot 148 kilogram yang menjalani operasi pemotongan lambung pada pertengahan Februari lalu. Pemotongan dilakukan hingga tinggal 1/3 bagian dari ukuran lambung sebelumnya.
Tujuan operasi pengecilan lambung adalah untuk mengurangi volume atau kapasitasnya sehingga jumlah makanan yang dikonsumsi dapat sangat berkurang. Selain itu, sensor lapar pada lambung juga ikut terbuang ketika pemotongan dilakukan.
Sebelum dioperasi, Sunarti menjalani perawatan efektif di RSHS sejak awal Februari usai dirujuk dari RS Karawang. Perawatan dilakukan oleh tim dokter yang terdiri dari spesialis jantung, paru, gizi, nutrisi, psikiatri, dan sebagainya.
(hyg/osc)