Andi Arief Narkoba, Mahfud MD Sindir Kasus Hoaks Surat Suara

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mar 2019 12:43 WIB
Mahfud MD mengenang kembali kicauannya yang menjawab Andi Arief soal hoaks surat suara Januari lalu . Saat itu ia minta anak milenial waspada jeratan narkoba.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD kini dikenal sebagai salah satu anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief yang juga dikenal sebagai salah satu aktivis 1998 terjerat kasus narkoba jenis sabu. Ia diamankan polisi dari sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat akhir pekan lalu.

Menanggapi hal tersebut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD pun mengenang kembali perdebatan dirinya dengan Andi Arief di Twitter soal hoaks tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos pada Januari lalu.

"Sekitar tanggal 8-10 Januari 2019 saya diserang oleh AA karena komentar saya tentang hoax 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos," kenang Mahfud dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd, Senin (4/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud mengisahkan kala itu menurutnya Andi Arief marah kepadanya dan menyerang akun Twitter-nya terus. Pria yang dikenal sebagai pakar hukum tata negara itu pun menjawab kicau-kicauan Andi Arief hingga ia bosan.

"Setelah saya bosan menjelaskan, saya buat tweet tentang pengaruh narkoba di bawah ini. Saya pinjam adresat Anak Milenial kemudian saya tak melayani lagi," kicau Mahfud.




Merujuk pada kicauan lamanya tersebut, kala itu pada 10 Januari 2019, Mahfud menyampaikan wejangan untuk menikmati demokrasi dan menjaga negara ini. Dia pun berpesan agar menjauhi narkoba karena merusak kemanusiaan.



Sebelumnya Andi Arief dalam cuitannya pada Rabu (2/1) pukul 20.05 WIB menyatakan, 'Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok.' Namun, cuitan itu tak tampak lagi akunnya pada Kamis (3/1). Meski tak lama kemudian cuitan tersebut hilang.

Belakangan, rekaman suara yang menyatakan ada tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos itu ternyata dibuat salah satu relawan pendukung Prabowo-Sandi, Bagus Bawana Putra. Bagus pun kemudian menghadapi kasus hukum pidana akibat membuat rekaman suara hoaks tersebut.


[Gambas:Video CNN] (kid/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER