Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 02
Sandiaga Salahuddin Uno mengaku prihatin atas kasus
narkoba yang menimpa Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat
Andi Arief.
Sandi berharap kasus ini tidak dijadikan ajang untuk saling menyalahkan, namun tetap mendoakan yang terbaik untuk Andi Arief.
"Jadi mari kita gunakan kesempatan ini untuk tidak saling menyalahkan tetapi ikut prihatin kepada situasi ini dan mendoakan yang terbaik. Kita berdoa yang terbaik untuk Andi Arief," kata Sandi di Riau seperti dilaporkan
Antara, Selasa (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi menekankan Indonesia saat ini sudah masuk fase darurat narkoba. Ia meminta seluruh elemen masyarakat perang total untuk memastikan peredaran dan penggunaan narkoba ini bisa dihapuskan dari Indonesia.
Sandi mengatakan peredaran narkoba ilegal sudah sangat mengkhawatirkan di Indonesia dan sudah menjadi ancaman karena bukan hanya beredar di kalangan menengah tapi juga atas hingga bawah.
Sandi kemudian mencontohkan negara-negara di Amerika Latin yang sudah menjadi
Narco-State. Ancaman narkoba di negara-negara tersebut juga mengancam kelas menengah ke atas.
"Prabowo-Sandi melihat bahwa narkoba itu ancaman yang merusak sendi-sendi kebangsaan kita," kata Sandi.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga mengajak semua elemen masyarakat untuk perang melawan peredaran dan penggunaan narkoba ilegal.
"Kita juga ingin semua aparat, masyarakat, pemerintah, dunia usaha untuk perang total, 'all out' untuk memastikan peredaran dan penggunaan narkoba ini bisa dihapuskan dari Indonesia," kata Sandi.
Andi Arief ditangkap polisi pada Minggu (3/3) di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat. Dalam pemeriksaan urine Andi Arief positif mengandung methamphetamine atau narkoba jenis sabu.
[Gambas:Video CNN] (antara/dal)