Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan
Jokowi-Ma'ruf Amin, Juliari P Batubara, menyatakan penerimaan
dana kampanye pihaknya sejak 23 September 2018 hingga akhir Februari 2019 mencapai Rp130,452 miliar.
"Total penerimaan [dana kampanye] keseluruhan mencapai Rp130,452 miliar," kata dia, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa, (5/3).
Rinciannya, lanjut Juliari, Rp87,096 miliar dalam bentuk tunai dan sisanya berbentuk barang dan jasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, sumbangan uang tunai itu sebagian besar didapat dari sejumlah pihak. Yang terbesar berasal dari 18 badan usaha non pemerintahan sejumlah Rp48,249 miliar.
"Lalu diikuti tiga parpol yakni Rp27 miliar dan 190 perseorangan sebesar Rp11,793 miliar dan lain-lain [bunga bank] Rp44,957 juta," kata Juliari.
Dalam hal barang, Juliari menyebut TKN menerima sumbangan total senilai Rp11,713 miliar. Sumbangan barang paling banyak berasal dari kelompok senilai Rp6,756 miliar, partai politik Rp4,932 miliar, dan perseorangan Rp24 juta.
Selain itu, TKN turut menerima sumbangan jasa senilai total Rp31,643 miliar. Sumbangan jasa itu berasal dari kelompok sebesar Rp31.165 miliar dan parpol koalisi senilai Rp478,245 juta.
"Jadi penerimaan barang dan jasa totalnya Rp43,356 miliar," kata dia.
Rp116,25 untuk KampanyeJuliari menyebut pengeluaran TKN untuk kepentingan kampanye per akhir Februari 2019 mencapai Rp126,25 miliar. Paling banyak dialokasikan untuk segmen operasional dan modal yang mencapai Rp72.890 miliar.
Sedangkan untuk belanja barang mencapai total Rp11,713 miliar dan untuk belanja jasa Rp31,643 miliar
"Dengan demikian total saldo yang tersimpan dalam RKDK [Rekening Khusus Dana Kampanye] TKN Jokowi Maruf tersisa Rp14,204 miliar," kata dia.
Lebih lanjut, Juliari menyatakan dana sumbangan bagi TKN Jokowi-Ma'ruf banyak terkuras untuk kepentingan kampanye, baik secara terbuka ataupun tertutup.
"Karena di situ ada pengerahan massa dan alat yang harus disiapkan," kata Juliari.
Ia juga menyebut bahwa pos anggaran pelatihan dan operasional tim TKN menjadi salah satu yang terbanyak menguras anggaran. Sebab, kata dia, kampanye pilpres memiliki skala tingkat nasional yang harus menjangkau seluruh daerah di Indonesia.
"Karena kita meng-
cover Indonesia dan ada tim yang ke sana ke sini. Ada pelatihan-pelatihan, jadi memang besar. Apalagi tiket pesawat kan," kata dia.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menerima dana kampanye mulai 23 September 2018 hingga Februari 2019 sebesar Rp134 miliar. Dana itu diklaim hanya berasal dari Prabowo-Sandiaga.
Sandi disebut menyumbang sekitar 72 persen atau di atas Rp95,4 miliar, dan Prabowo menyumbang Rp36,45 miliar atau 28 persen.
(rzr/arh)