Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (
KPU) menantang Wakil Ketua DPR RI
Fahri Hamzah untuk membuktikan data 15 juta pemilih yang tidak sah alias invalid. Hal itu disampaikan Komisioner KPU Ilham Saputra menyusul pernyataan Fahri yang menyebut ada 15 juta pemilih yang tidak sah.
Fahri sendiri mendapat informasi tersebut dari para ahli. Menanggapi hal itu Ilham menantang Fahri untuk membuktikan siapa ahli yang menyatakan hal itu.
"Ahli-ahli mana? Siapa? Tunjukkan ahli-ahlinya. Bawa ke KPU biar teman-teman juga
trace ya," kata Ilham saat dihubungi wartawan, Selasa (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilham mengatakan KPU melacak data-data pemilih bersama-sama dengan partai peserta dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Ia mengatakan pihaknga siap untuk berkoordinasi dengan parpol dan Bawaslu untuk membuktikan data tersebut.
"Lalu kemudian kalau mau dibuktikan lagi ya kita berkordinasi lagi dengan partai-partai itu. Kita akan berkoordinasi dengan partai-partai itu apakah betul itu benar atau tidak," kata Ilham.
"Ya artinya kita sudah melibatkan para pihak, fahri hamzah datanya darimana kan gitu," lanjut dia.
[Gambas:Video CNN]Sebelumnya, Fahri Hamzah menyebut ada indikasi kecurangan di Pemilihan Umum 2019 lewat Data Pemilih Tetap (DPT) KPU. Bentuk kecurangan itu adalah melalui pencoblosan oleh pemilih tidak sah.
Ia menyebut saat ini ada 15 juta pemilih tidak sah yang belum diverifikasi KPU. Ia juga menuding KPU tertutup soal data ini. Ia mengatakan data tersebut setara dengan 9 persen pemilih. Menurutnya KPU patut dicurigai atas hal ini.
(pmg/sah/pmg)